Metro Padang.com – PADANG PARIAMAN – Tata krama atau etika berinternet diperlukan karena sesungguhnya kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan lain. Penerapan etika juga diyakini akan mampu mengurangi berbagai macam efek dan konten negatif dunia digital.
Untuk mendorong penerapan etika digital di kalangan pelajar, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, Sabtu (23/3) pagi, pukul 09.30 WIB. Kegiatan ini akan diikuti oleh kalangan pendidik dan pelajar dengan menggelar nonton bareng (nobar) di sejumlah sekolah di Kabupaten Padang Pariaman.
Mengusung tema ”Etika Pelajar di Dunia Pendidikan”, webinar diagendakan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman Noval Jerri, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sleman A. Bayhaqi, praktisi pendidikan Anggraini Hermana, dan Iin Mendah selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera2303. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Jumat (22/3).
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, penerapan etika digital di kalangan pelajar harus dimulai sejak dini. Sebagai generasi harapan masa depan bangsa, mereka juga tumpuan sekaligus wajah keadaban bangsa di dunia internasional.
”Dengan menanamkan etika digital sejak dini, diharapkan Indonesia tidak lagi menjadi negara paling tidak sopan di dunia maya. Pemahaman etika digital juga akan membantu menjauhkan pengguna dari efek negatif dunia digital,” tambah Kemenkominfo dalam rilis.
Untuk diketahui, gelaran webinar di Kabupaten Padang Pariaman ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
”Program bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tutur Kemenkominfo.
Kecakapan digital warga masyarakat menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Hasil survei APJII juga menyebutkan, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 berada pada angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat sebesar 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)