Wabup Pasaman Prioritaskan Bonjol Menjadi Kawasan Wisata Terpadu di Pasaman

0
396
Metro Padang | Diantara potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Pasaman di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), ragam potensi wisata di Kecamatan Bonjol menjadi salah satu yang paling menonjol.
Oleh karena itu, menurut Wakil Bupati (Wabup) Pasaman Sabar AS, dalam konsep pengembangan sektor pariwisata di Pasaman, penanganan berbagai potensi yang ada di Bonjol masuk dalam skala prioritas.
Dijelaskan Wabup, karena menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan ke depan, pengembangan dan pembangunan sektor itu di Kabupaten Pasaman sudah didasarkan kepada pemetaan potensi kawasan.
“Sudah melalui kajian dan pertimbangan yang sangat matang dan terukur,” ujar Wabup
di Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Selasa (4/7/2023).
Salah satu kawasan yang sedang dipersiapkan menjadi destinasi wisata andalan di kabupaten tersebut adalah Bonjol. “Bonjol sedang dipersiapkan menjadi kawasan wisata terpadu di Pasaman,” sebutnya.
Kenapa Bonjol? “Karena Bonjol memiliki sejumlah spot wisata menarik, yang memang sudah ada sejak lama,” tuturnya. Sejumlah upaya pembenahan yang dilakukan, ucapnya, dimaksudkan agar semua destinasi yang ada punya nilai jual yang tinggi.
“Kita sudah melakukan studi kelayakan (feasibility study) tentang  itu,” imbuh Wabup Sabar. Dari studi kelayakan itu, menurut Sabar, disimpulkan bahwa Bonjol memang layak dijadikan sebagai kawasan wisata terpadu.
Setelah studi kelayakan, sambung Sabar, juga dilakukan penyusunan master-plan. “Master-plan ini juga sudah selesai dibuat,” ujar Sabar menambahkan.
Langkah selanjutnya, menurut Sabar, melakukan eksekusi untuk mengimplementasikan konsep-konsep pengembangan yang telah dipersiapkan untuk itu. “Alhamdulillah, secara bertahap sudah mulai dilakukan.”
Dijelaskan Wabup Sabar, sejumlah langkah pembenahan yang sedang dilakukan adalah merencanakan pembangunan planetarium di tugu equator yang berlokasi di Bonjol. “Perencanaan fisiknya sedang dilakukan,” terangnya.
Rencana pembangunan planetarium itu, dijelaskan Wabup Sabar, mendapat dukungan dana dari APBD Sumbar. Dikatakan, dari Rp20 miliar dana yang diperlukan untuk itu, sebesar Rp12 miliar dari APBD Pasaman, sementara sisanya Rp8 miliar lagi dibantu APBD Sumbar.
“Sedang disiapkan destinasi wisata edukasi di tugu equator itu,” sambungnya. Kelak, menurut Wabup, diharapkan kawasan itu menjadi pusat untuk belajar astronomi, selain berwisata.
Rencana pembenahan tugu equator, menurut Sabar, pengembangan dari apa yang telah ada selama ini. Diterangkan, sebanyak dua kali dalam setahun yaitu di bulan Maret dan September dilakukan kegiatan menyaksikan fenomena alam yang disebut dengan titik kulminasi matahari.
Menurut Wabup, iven titik kulminasi matahari yang dihelat dua kali setahun diramaikan dengan kegiatan bertajuk  PasEFes  atau Pasaman Equator Festival dalam bentuk pertunjukan/pementasan seni budaya dan kuliner.
Yang juga tengah dilakukan, menurut Sabar, yaitu rancangan pembukaan jalan dari Suliki di Kabupaten Limapuluh Kota menuju Bonjol. “Langkah ini diharapkan akan memudahkan wisatawan mengunjungi Pasaman,” terangnya.
Jika perencanaan jalan sudah selesai, tambah Wakil Bupati, maka akan ada tambahan pintu masuk ke Pasaman, termasuk Bonjol. Karena kedepannya Bonjol Ajan akan menjadi magnet wisatawan dengan sejumlah spot wisata yang menarik, ujarnya. (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini