Mahyeldi: Program MBG Harus Aman dan Higienis, Jangan Sampai Anak Jadi Korban

0
387
metropadang.com – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, turun langsung meninjau korban dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dirawat di RSUD Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Kamis (2/10/2025).
Dalam kunjungannya, Gubernur didampingi sejumlah pejabat penting, di antaranya Bupati Agam Benni Warlis, Sekda Kabupaten Agam Dr. Muhammad Lutfi AR, S.H., M.Si., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar dr. Aklima, MPH, Direktur RSUD Lubuk Basung Riko Krisman, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Hendri Rusdian, Kajari Agam, serta Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) wilayah Riau, Kepri, dan Sumbar Syariwidya. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani kasus yang menimpa puluhan pelajar tersebut.
Dalam penjelasannya, Gubernur Mahyeldi mengungkapkan bahwa kondisi para korban berangsur membaik. Sebagian sudah diperbolehkan pulang, sementara sisanya masih menjalani perawatan medis. Gejala yang dialami para pasien umumnya berupa pusing, mual, dan diare.
“Alhamdulillah, kondisi korban membaik. Kita berharap semuanya segera pulih dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Agam dan jajaran kesehatan yang telah bergerak cepat sejak awal kejadian, mulai dari pelayanan di Puskesmas hingga penanganan intensif di RSUD Lubuk Basung. “Langkah cepat ini patut kita apresiasi. Semua pihak bekerja sigap agar korban tertangani dengan baik,” ujarnya.
Lebih jauh, Mahyeldi menegaskan perlunya evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan program MBG. Ia meminta agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumatera Barat meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan, dalam memastikan kualitas makanan. “Makanan yang diberikan kepada siswa harus benar-benar terjamin kebersihannya, mulai dari fasilitas dapur, bahan baku, hingga proses memasak. Jangan sampai ada celah yang membahayakan kesehatan anak-anak kita,” tegasnya.
Selain itu, Gubernur menekankan agar kelayakan operasional dapur MBG diperhatikan secara serius. “Syarat dan ketentuan harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum dapur MBG beroperasi. Ini demi keamanan bersama,” tambahnya.
Berdasarkan data dari RSUD Lubuk Basung, total korban dugaan keracunan MBG yang ditangani berjumlah 46 orang.
Pada 1 Oktober 2025, IGD menerima 28 pasien. Dari jumlah tersebut, 24 pasien harus dirawat inap sementara 4 lainnya menjalani rawat jalan, Pada 2 Oktober 2025, terdapat tambahan 18 pasien, dengan rincian 16 pasien rawat jalan, 1 pasien rawat inap, dan 1 pasien masih dirawat di IGD, Dari pasien rawat inap, 5 orang sudah diperbolehkan pulang pada 2 Oktober 2025.
Peninjauan ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Pemerintah Kabupaten Agam dalam memastikan program MBG tetap berjalan dengan baik dan aman. Mahyeldi menegaskan bahwa evaluasi dan pengawasan berlapis akan dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
“Program MBG sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak. Namun, aspek keamanan dan higienitas tidak boleh diabaikan. Pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh demi perbaikan pelaksanaan program ini ke depan,” tutup Gubernur.
(Romzy/mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini