Metro Padang.com – JAKARTA—Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menjadi satu dari sembilan Kepala Daerah yang terpilih untuk mempersentasikan program inovasi daerah pada tahap akhir penilaian Innovative Government Award (IGA) 2023. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Mahyeldi memaparkan dua program inovasi unggulan Sumbar, yaitu inovasi “Masuk Surga” dan inovasi “Lihai”.
Gubernur Mahyeldi langsung hadir di Ruang Sidang Utama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (25/09/2023). Di hadapan Sekjen Kemendagri beserta jajaran serta para juri, Gubernur dengan lugas memaparkan dua program inovasi yang telah diterapkan di Sumbar, serta telah menimbulkan manfaat sangat baik bagi masyarakat.
“Secara umum kami sampaikan, dengan jumlah APBD 6,7 triliun serta jumlah penduduk Sumbar saat ini yang mencapai 5,6 juta jiwa, maka untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat, tahun 2023 ini kami telah melahirkan sebanyak 459 inovasi. Berdasarkan tahapannya, itu terdiri dari 96 inovasi inisiatif, 46 inovasi uji coba, dan 317 inovasi pada tahap penerapan,” ucap Gubernur.
Selain itu, sambungnya, berdasarkan jenis inovasi, Sumbar pada tahun 2023 telah melahirkan 320 inovasi berbasis digital dan 139 inovasi berbasis nondigital. Sementara itu berdasarkan bentuk inovasi, pada tahun ini Pemprov Sumbar telah melahirkan 261 inovasi terkait pelayanan publik, 104 inovasi terkait tata kelola pemerintahan, serta 94 inovasi jenis lainnya.
“Inovasi pertama yang hendak kami paparkan adalah ‘Masuk Surga’, yang merupakan singkatan dari ‘Memberikan Akses Mudah dan Komprehensif untuk Seluruh Warga’. Inovasi ini berupa penyediaan fasilitas antar jemput gratis bagi pasien operasi katarak, serta memberikan fasilitas pemeriksaan mata gratis bagi para pendamping pasien (keluarga pasien) yang akan berobat,” ucap Gubernur dalam paparannya.
Gubernur merincikan, inovasi Masuk Surga bertujuan untuk meningkatkan kunjungan ke UPTD Balai Kesehatan Indra Mata (BKIM) Sumbar, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mendeteksi dini gangguan penglihatan warga Sumbar, serta menurunkan persentase diagnosa katarak di Sumbar.
“Hasilnya, setelah inovasi Masuk Surga ini kita terapkan terapkan, terjadi peningkatan pengunjung. Sebelum inovasi, kunjungan ke BKIM Sumbar itu 1.978 orang (2021), tetapi setelah inovasi jumlah kunjungan tahun pertama penerapan (2022) itu 4.376 orang, dan pada tahun kedua penerapan (2023) jadi 6.009 orang. Ini juga berdampak pada peningkatan PAD,” ucapnya lagi.
Penerapan inovasi Masuk Surga, sambung Mahyeldi, telah direplikasi oleh Kota Padang Panjang dan Kota Solok, hingga menimbulkan dampak positif bagi pelayanan serupa di kedua daerah tersebut. Oleh karena penerapan inovasi ini pula, BKIM Sumbar mendapatkan penghargaan Juara 1 Fasilitas Kesehatan Rujukan dari BPJS Kesehatan.
“Kemudian, inovasi kedua yang kami terapkan dan berdampak sangat positif adalah inovasi ‘LIHAI’, yaitu Laporan Informasi Harian Irigasi. Dengan inovasi ini, kita memanfaatkan teknologi informasi yang terintegrasi untuk pengelolaan daerah irigasi secara online, realtime, update, serta dapat diakses kapan pun dan di mana pun,” ujarnya lagi.
Gubernur menerangkan, penerapan inovasi LIHAI bertujuan untuk meningkatkan indeks kinerja sistem irigasi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mempertahankan kondisi dan fungsi infrastruktur irigasi, meminimalisir konflik air, monitoring dan pelaporan pengelolaan daerah irigasi menjadi lebih cepat dan tepat waktu, serta mendukung misi pengurangan kertas dalam pelaporan.
“Inovasi ini kami nilai sangat sesuai dengan arahan Presiden terkait menjadikan Negara sebagai lumbung pangan dunia. LIHAI telah direplikasi oleh empat kabupaten dan kota di Sumbar. Ada pun secara aplikatif, inovasi ini memudahkan petugas lapangan dalam pemeliharaan, menjamin keberlanjutan ketersediaan air bagi petani, memudahkan jadwal tanam, serta memudahkan akses data irigasi,” tukuk Gubernur.
Di sisi lain dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Dr. Suhajar Diantoro menyebutkan, politik desentralisasi di Indonesia telah memberikan ruang bagi daerah untuk berkarya. Hal ini juga menjadi bagian dari strategi pencapaian tujuan bernegara. Oleh karena itu, hingga saat ini pemerintah pusat telah menyerahkan 32 urusan ke pemerintahan daerah.
“Oleh karenanya, kehidupan masyarakat modern Indonesia sangat bergantung pada Bapak/Ibu beserta jajaran. Sangat ditentukan oleh kepemimpinan Bapak/Ibu. Namun, dengan demikian pula pemerintah pusat bisa mengukur sejauh mana pemerintah daerah menjalankan tugas-tugas pelayanan. Sebab, bagaimana pun, pekerjaan kita ini mutlak untuk melayani masyarakat,” ucap Suhajar.
Dalam memaparkan inovasi, Gubernur Mahyeldi juga dihadapkan dengan berbagai pertanyaan dari beberapa dewan juri, yang berusaha menggali lebih jauh terkait kelebihan yang diusung pada program Masuk Surga dan LIHAI. Jajaran juri yang hadir di antaranya, Titin Rosmasari dari CNN Indonesia, Rifqi Sjarief Assegaf, Ph.D dari pihak Kemitraan Pemerintah, serta Tri Widodo Wahyu Utomo selaku Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (LAN). (adpsb)