Anggota DPR RI Nevi Zuairina: Pengguna BBM bersubsidi Salah Sasaran

0
1300

Metro Padang.com – Anggota DPR RI Komisi VI Nevi Zuairina meminta pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi namun  dengan solusi lebih memperketat pengguna pertalite dan solar. Pasalnya, saat ini subsidi BBM tidak sesuai peruntukan. Hal itu ditunjukkan data bahwa 80 persen pengguna BBM bersubsidi adalah golongan mampu, hal ini dikatakan  Nevi Zuairina pada media di Rumah  Makan Lamunan Ombak  Pasar Usang  Padang Pariaman  pada Jum,at (26 Agustus)  pada awak Media ( anggota MOI Sumatra Barat)

“Nevi mengatakan,  melihat pengguna motor ini menyerap konsumsi BBM tidak terlalu signifikan. Pengguna motor inilah yang mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk mengkonsumsi BBM bersubsidi, baik dari jenis pertalite maupun solar. Selain itu, mobil di bawah 1500 cc juga masih dapat ditoleransi untuk menikmati subsidi BBM. Dan yang perlu mendapat prioritas adalah para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kendaraan logistiknya perlu dapat sokongan untuk mengembangkan bisnis mereka,” urai Nevi.

Anggota DPR RI Komisi VI Nevi Zuairina

Legislator PKS asal Sumatera Barat II ini mengingatkan pemerintah, bahwa ketika BBM naik, dengan kondisi perekonomian belum normal akibat pandemi, akan memicu peningkatan inflasi sangat besar. Bahkan, daya beli masyarakat akan jatuh dan menyebabkan angka kemiskinan semakin melonjak.

Nevi menyebut, dari informasi yang dia dapatkan, bahwa dampak dari kenaikan harga pertalite diprediksi akan mendongkrak tingkat inflasi hingga mencapai 6-6,5 persen year on year. Ini akan menjadi inflasi yang tertinggi sejak September 2015. Nevi menambahkan, konsumsi BBM bersubsidi jenis pertalite tahun ini diprediksi akan habis pada September 2022 dengan kuota sebesar 23,05 juta kiloliter. Menurutnya, seharusnya kuota ini cukup bila peruntukan subsidi BBM hanya untuk masyarakat bawah yang selama ini hanya mengkonsumsi sebanyak 20% saja.

“Kami sudah bersepakat di Fraksi PKS, bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan BBM harus ditunda sampai kondisi kondusif. Karena dengan menaikkan BBM, akan berdampak pada hati rakyat. Pemerintah harus sensitif terhadap penderitaan rakyat yang baru saja pandemi. Banyak yang di PHK dan bangkrut,” tutur Nevi.

Anggota DPR yang juga anggota Badan Anggaran ini menegaskan, bila harga pertalite dan solar naik, sudah pasti akan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok, membantu daya beli masyarakat, dan memperberat beban rakyat.

“Kita memahami bahwa beban APBN sudah sangat berat. Namun subsidi BBM ini ada solusi dengan mendisiplinkan penggunanya. Tidak perlu lagi kendaraan mahal mengkonsumsi BBM subsidi. Sudah banyak dampak dari harga BBM yang mengakibatkan usaha kerakyatan gulung tikar termasuk pada segmen petani dan nelayan. Maka, kami meminta pemerintah bijaksana untuk tidak menaikkan BBM bersubsidi,” tutup Nevi Zuairina.(tis)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini