metropadang.com | 17 November 2024 – SDN 38 Kampung Baru, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, sukses menggelar acara Gelar Karya dan Market Day sebagai implementasi dari mata pelajaran Proyek Penguatan Profil Belajar Pancasila (P5). Acara yang berlangsung meriah ini mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, orang tua, alumni, serta berbagai pihak terkait lainnya. Kepala Sekolah SDN 38, Yusnanelly, S.Pd, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas partisipasi semua pihak yang turut berkolaborasi dalam menyukseskan acara tersebut.
“Acara ini merupakan wujud nyata dari praktek langsung yang dijalankan oleh siswa, setelah mereka mempelajari teori di kelas. Kami ingin siswa tidak hanya memahami materi secara teoritis, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam kegiatan makan bajamba dengan petatah adat, pembuatan kerajinan tangan, penyajian makanan tradisional, serta budidaya tanaman seperti sayuran dan buah-buahan,” ujar Yusnanelly.
Lebih lanjut, Yusnanelly menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan agar siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari, serta membentuk karakter yang menghargai nilai-nilai tradisional dan lingkungan sekitar.
Pada kesempatan tersebut, Mulyana, M.Pd., pengawas sekaligus juru penilai utama dalam Gelar Karya dan Market Day, turut memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan tersebut. “Saya sangat terharu melihat semangat dan kreativitas yang ditunjukkan oleh anak-anak. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis, tetapi juga memberi bekal yang bermanfaat bagi kehidupan mereka ke depan, untuk menjalani kehidupan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Kepala Sekolah juga memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran kegiatan ini, termasuk pengawas, komite sekolah, orang tua, alumni, serta seluruh guru di SDN 38 Kampung Baru. (*)
“Acara ini merupakan wujud nyata dari praktek langsung yang dijalankan oleh siswa, setelah mereka mempelajari teori di kelas. Kami ingin siswa tidak hanya memahami materi secara teoritis, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam kegiatan makan bajamba dengan petatah adat, pembuatan kerajinan tangan, penyajian makanan tradisional, serta budidaya tanaman seperti sayuran dan buah-buahan,” ujar Yusnanelly.
