PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN GRAMEDIA DI PADANG

0
561
iklan
 

Syeril Adira

Mahasiswa Departemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas

*E-mail : syeriladira18@gmail.com

ABSTRACK

The purpose of this research is to find out the influence of the corporate culture of the Gramedia book company and also the motivation of Gramedia employees.  This research also aims to find out how the corporate culture of the Gramedia company can influence employee motivation and how the company influences employee performance and creativity.  This research also looks at what kind of corporate culture the Gramedia company has so that the company can survive to this day.  In this research, an in-depth interview method was used with several Gramedia employees as informants.  This research also uses a descriptive survey.  Descriptive survey is a survey method which is a research method in which information is collected through the use of a questionnaire or several questions given to informants.  The informants in this research are employees who work at the Gramedia company and visitors to Gramedia.  This research uses qualitative research methods.  The sample in this study consisted of 3 Gramedia employees and 3 Gramedia visitors.  The results of this research show that the corporate culture of the Gramedia company plays an important role in employee work motivation.  The company culture and gang values ​​implemented by the company can also influence the comfort of visitors and book buyers at Gramedia.  Gramedia also follows technological developments by utilizing modern technologies with the speed of information dissemination. Gramedia employees take advantage of this to more actively promote Gramedia products and companies.
 Keywords: Gramedia employees, motivation, corporate culture, employee performance
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Budaya perusahaan adalah nilai-nilai perusahaan yang disebarkan kepada karyawannya atau anggota-anggotanya agar karyawan atau anggota dapat berprilaku sesuai dengan budaya perusahaan yang berlaku di perusahaan. Pada sebuah perusahaan tentunya harus memiliki budaya perusahaan yang khas mencermin perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang memiliki budaya perusahaan yang baik dapat membuat perusahaan tersebut bisa bertahan dari masa kemasa dan juga dikenal oleh banyak  pelanggan. Budaya perusahaan yang baik juga dapat membuat suatu perusahaan menjadi lebih kuat dalam bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.
Keberhasilan dalam suatu perusahaan juga dapat dilihat dari bagaimana budaya perusahaan tersebut dapat menciptakan motivasi kerja para karhawannya. Budaua perusahaan yang dapat mendukung kinerja dan motivasi karyawannya juga akan berdampak kepada semangat kerja karyawan dan juga mempengaruhi minat konsumen terhadap perusahaan. Dalam minat konsumen atau pelanggan tidak hanya dilihat dari kualitas produk saja tapi juga dilihat bagaimana kualitas kerja karyawan dari suatu perusahaan.
Menurut Poerwanto dalam bukunya Corporate Culture (2008), ia mendefinisikan budaya perusahaan sebagai: “Seperangkat asumsi yang dibangun dan dianut oleh suatu organisasi sebagai moral dalam beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan proses integrasi internal”.     Jadi, pada hakikatnya budaya perusahaan atau budaya perusahaan berarti “Aturan main yang ada dalam suatu perusahaan yang akan menjadi pedoman bagi sumber daya manusia (SDM)-nya dalam memenuhi kewajiban perilaku dan nilai-nilainya dalam organisasi”.
Kaitan antara budaya perusahaan dengan motivasi kerja para karyawan juga berdampat kepada tingkat kepuasan konsumen itu dapat dilihat dari hasil penelitian wawancara yang telah dilakukan dengan 8 informan yang terdiri dari 3 karyawan dan 5 pengunjung.
Dari hasil wawancara yang dilakukan di Gramedia Padang menunjukkan bahwasannya Budaya perusahaan, motivasi kerja, dan kepuasan konsumen memiliki kaitan yang tidak bisa di pisahkan. Budaya yang baik mendorong karyawan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, konsumen yang merasa puas dapat meningkatkan rasa ketertarikan dari perusahaan itu sendiri.
Budaya kerja pada umumnya merupakan pernyataan filosofis yang dapat dirumuskan secara formal dalam berbagai peraturan dan ketentuan internal, sehingga menjadi persyaratan yang mengikat bagi karyawan. Standarisasi budaya perusahaan secara tidak langsung mengikat pimpinan dan karyawan sebagai acuan ketentuan dan peraturan yang berlaku sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku sesuai dengan visi, misi dan strategi perusahaan. Proses pembentukan ini pada akhirnya menghasilkan pemimpin dan pegawai yang profesional dan berintegritas tinggi. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi kesadaran karyawan akan pentingnya budaya perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pengenalan budaya perusahaan terhadap kinerja pegawai, dan kinerja pegawai merupakan hal yang sangat kompleks. Karena karyawan mempunyai karakteristik yang berbeda- beda. Pemimpin juga perlu memotivasi karyawan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dengan memenuhi kebutuhan dan kepuasan karyawan yang dibutuhkan perusahaan. Mereka dapat menentukan sendiri pola kebutuhan dan kepuasannya tanpa mengabaikan karyawan.
Pada masa serba modern ini toko-toko buku banyak tidak aktif dikarenakan pengaruh perkembangan zaman yang menyebabkan kemudahan pembaca untuk membaca buku dimana pun dan kapan pun. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui bagaiman budaya perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan gramedia dan tentu saja budaya yang dimiliki karyawan agar tetap dapat mempertahankan keberadaan perusahaan Gramedia dan bagaimana motivasi yang di miliki karyawan berdampak juga kepada kepuasan dari pengunjung atau pembeli(konsumen)
LITERATUR REVIEW
Budaya Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki Budaya perusahaannya masing yang dimana budaya perusahaan setiap perusahaan memiliki ciri khas tersendiri yang dusesuaikan dengan jenia barang yang dijualkan. Budaya persuhaan harus dapat melihat perubahaan atau perkembangan zaman agar perusahaan dapat bertahan dan dapat bisa bersaing dengan perusahaan lainnya yang memiliki kesamaan produk yang di jualkan.
Ada beberapa pengertian budaya perusahaan yang di kemukakan oleh para ahli. Menurut Moeljono (2003) budaya corporate adalah suatu nilai-nilai acuan yang disebar luaskan sebagai filosofi kerja bagi karyawan. Yang dimana maksudnya karyawan akan bekerja sesuai dengan budaya perusahaan yang telah di ajarkan atau diberi pemahaman terlebih dahulu kepada karyawan sebagai bentuk acuan dalam bekerja.
Menurut Poerwanto dalam bukunya Corporate Culture (2008), ia mendefinisikan budaya perusahaan sebagai: “Seperangkat asumsi yang dibangun dan dianut oleh suatu organisasi sebagai moral dalam beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan proses integrasi internal”.     Jadi, pada hakikatnya budaya perusahaan atau budaya perusahaan berarti “Aturan main yang ada dalam suatu perusahaan yang akan menjadi pedoman bagi sumber daya manusia (SDM)-nya dalam memenuhi kewajiban perilaku dan nilai-nilainya dalam organisasi”.
Sedangkan menurut susanto (2001) budaya perusahaan adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi karyawan untuk mengatasi permasalahan eksternal dan merupakan usaha untuk menyesuai integrasi dalam perusahaan. Sementara menurut Robins (1998) ada tujuh kharakteristik dari budaya perusahaan yaitu: 1) Inovasi dan berani mengambil resiko. 2) Selalu memperhatikan setiap detail. 3) Selalu berorientasi kepada hasil. 4) Selalu berorientasi kepada manusia. 5) Selalu berorientasi kepada tim. 6) Agresifitas. 7) Stabilitas.
Budaya sangat penting bagi perusahaan, karena mempunyai kemampuan mengarahkan perilaku anggota perusahaan menuju tujuan yang diinginkan.     Hal ini senada dengan pernyataan Atmosoprapto (2001) yang menyatakan bahwa budaya perusahaan dapat dirasakan dalam perusahaan melalui sumber daya manusia.     Budaya perusahaan selalu mempengaruhi kondisi dasar dan perilaku individu-individu di dalamnya.     Tingkat pengaruhnya berbeda-beda pada setiap orang, namun yang jelas setiap orang dapat menyentuh, mengalami, atau merasakan pengaruh tersebut (Schatz & Schatz, 1995).
Jadi budaya perusahaan adalah aturan perusahaan yang menjadi pegangan bagi karyawan untuk beprilaku dan bekerja dalam perusahaan, yang berprilaku sesua dengan nilai-nilai yang  di ajarkan didalam perusahaan itu sendiri.
Pengertian Motivasi
Motivasi yang dimiliki oleh karyawan tentunya akan memiliki kaitan dan hubungan dengan bagaimana budaya perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan. Motivasi yang dalam bekerja bagi karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi berasal dari kata bahasa latin “Movere” yang berarti pendorong yang penarik ke arah sesuatu yang menjadi tujuan dari tindakan tersebut. Yang dimana seseorang beringkahlaku atau melakukan sesuatu agar mencapai tujuan yang diinginkan karena dorongan yang terjadi di dalam atau adanya dorongan dari dalam dirinya.
Motivasi sangat berperan penting dalam keberhasilan tugas yang dijalankan oleh karywan. Pemberian motivasi harus dipahami oleh manajer atau pimpinan karena pemimpin harus mengenali terlebih dahulu bagaimana ciri khas dari setia manusia atau karyawanya agar dapat dengan mudah mempengaruhi dan mendorong atau memotivasi karyawannya agar dapat berkeja dengan kinerja yang baik tanpa tekanan yang hal tersebut pastinya akan membuat perusahaan tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicalai perusahaan atau tujuan bersama. Sebagaimana pendapat dari Heidjrachman dan
Suad Husnan, dalam Manajemen Personalia (2008) motivasi adalah proses yang dimana mencoba untuk dapat mempengaruhi seseorang untuk dapat melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan kita.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2008) mengatakan motivasi merupakan keasaan dalam diri seseorang yang dimana keaadaan teesebut mendorong seseorang tersebut untuk melakukan tindakan atau kegiatan-kegiayan tertentu agar dapat mencapai hasil atau tujuan yang diinginkannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwasannya motivasi itu merupakan dorongan untuk dapat melakukan sesuatu agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan yang dimana motivasi ini sangat diperlukan oleh karyawan untuk dapat bekerja dalam perusahaan agar dapat mencapai tujuan dari berkeja itu sendiri dan dapat melkukan kegiatan dengan baik sesuai dengan tujuan atau target bersama.
Pengertian Kinerja Karyawan
Pada kinerja karyawan memiliki hubungan dengan motivasi yang dimiliki oleh karyawan. Semakin tingginya motivasi yang dimiliki karyawan semakin tinggi pula kualitas kinerja karyawan. Berdasarakan pengertian para ahli, menurut  Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” (2006 halaman 94)  menjelaskan bahwasannya kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja yang dimiliki oleh karyawan atau yang dicapai oleh karyawan yang didasari oleh kecakapan, kepandaian dan waktu yang diberikan dengan sungguh-sungguh kepada pekerjaan.
Sedangkan menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005) menjelaskan kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Sementara menurut Moh. Pabunda Tika dalam bukunya yang berjudul “Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja perusahaan (2008 halaman 121) menjelaskan kinerja adalah sebagai hasil-hasil dari fungsi pekerjaan seseorang dalam kelompok atau  perusahaan yang di pengaruhi oleb beberapa faktor demi memperoleh tujuan yang dinginkan organisasi atau keuntungan bersama.
Menurut Fahmi (2017), “Kinerja nerupakam hasil dari proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu berdasarkan ketentuan atau perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya.” Sedangkan menurut Tarang (2014) menjelaskan kinerja merupakan kuantitas atau  kualitas dari pekerjaan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam suatu organisasi atau perusahaandengan menjalankan fungsi dasar, prosedur standar, standar dan tindakan yang ditetapkan atau diimplementasikan dalam organisasi atau perusahaan.
Menurut Prawirosento dalam Sutrisno (2016) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu : 1) Efektivitas dan Efesiensi yang dimiliki oleh seseorang. 2) Memiliki otritas dan tanggung jawab. 3) Disiplin. 4) Inisiatif yang dimiliki oleh karyawan.
PENELITIAN TERDAHULU
Pada penelitian yang dilakukan oleh Tina dan Zulkarnain (2004) menyimpulkan adanya hubungan positif antara budaya perusahaan dengan presepsi pengembangan karir karyawannya. Menunjukkan bahwasannya semakin tinggi penerimaan baik budaya perusahaan kepada karyawan suatu perusahaan dapat semakin tinggi juga tingkat pengembangan karir karyawan perusahaan tersebut. Budaya perusahaan yang berkembang secara baik akan memberikan kepastian yang baik dengan perkembangan perusahaan dan juga perkembangan bersama dari para karyawannya. Tapi dari penelitian ini menunjukkan lama karyawan bekerja tidak akan mempengaruhi bagaimana presepsi positif yang dimiliki oleh karyawannnya. Jadi presepsi tersebut memang diperoleh dari bagaimana budaya perusahaan dari perusahaan itu sendiri dan bagaimana hak karyawan yang diberikan  oleh perusahaan.
Pada penelitian yang di lakukan oleh Erwin, Badia, dan Zunaidah (2015) menyimpulkan bahwasannya terdapat pengaruh yang empiris antara budaya perusahaan dan kemimpinan yang Transformasional terhadap kinerja karyawan perusahaan Pertamina. Pada penelitian ini menunjukan pada perusahaan pertaminan budaya perusahaan dan juga jenis kepemimpinan akan berdampak kepada bagaimana kinerja yang dimiliki oleh karyawan perusahaan tersebut. Budaya perusahaan memberikan dan mempunyai pengarub terhadap kinerja karyawan. Jenis Kepemimpinan Transfomasional juga memiliki dampak dan perngaruh signifikan terhadap bagaimana tingkat kinerja karyawannya. Kedua tersebut bersama-sama memmbagun bagaimana tingkat kinerja yang dimiliki oleh karyawan Petamina.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Sumarsid (2017) menyimpulkan bahwasannya pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa Pengaruh budaya perusahaan dan juga motivasi karyawannya sangat berdampak kepada bagaimana kinerja yang dimiliki karyawannya. Budaya perusahaan memiliki dampak akan motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan yang dimana akan mempengaruhi juga bagaimana tingkat kinerja yang di miliki oleh karyawan dari perusahaan itu sendiri. Pada penelitian tersebut menunjukkan Budaya perusahaan dan motivasi berdampak besar kepada tingkat kinwrja yang dimiliki oleh karyawan, dan selebihannya seperti bonus bekerja berdampak kecil kebadapa tingkat kinerja yang dimiliki oleh karyawan dari perusahaan itu sendiri. Tapi juga dijelaskan hasil pada penelitian tersebut tampak bahwasannya budaya perusahaan tidak terlalu signifikan memiliki dampak terhadap bagaimana tingjat kinerja yang dimiliki oleh karyawannya tertapi motivasi kerjalah yang memilimi dampak yang paling signifikan atas bagaimana tingkat kinerja  yang dimiliki oleh karyawan. Walaupun demikian keduanya memiliki kaitan erat dan memiliki peran yang sama-sama penting dalam membangun kinerja yang dimiliki oleh karyawan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini melakukan wawancara mendalam dengan melibatkan 3 karyawan gramedia dan 5 pengunjung gramedia. Lokasi perusahaan Gramedia yaitu berada diJalan Damar No.63, Olo, Kec. Padang Barat., Kota Padang. Penelitian ini dilamukan dengan cara membagikan pertanyaan kepada calon informan yang merupakan karyawan dan pengunjung. Usia rata-rata informan yang didapatkan yaitu karyawan sekitar usia 20-25th dan pengunjung sekitar 19-30th. Wawancara dilakukan melalui perantara media di hp berupa pengiriman pesan. Wawanacara Satu informan karyawan dilakukannya wawancara mendalam di kediaman informan. Wawancara dengan informan lain menggunakan perantara media chat whatsap atau google form. Wawancara mendalam dengan satu informan yaitu karyawan Gramedia yang berinisial SD telah berkeja dengan perusahaan Gramedia selama kurang lebih 1-2 tahun.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif karena perlunya untuk mengetahui secara mendalam bagaimana permasalahan atau tantangan yang dihadapi oleh para nelayan dan juga bagaimana strategi berkelanjutan yang dimiliki oleh nelayan. Berdasarkan buku metode penelitian kualitatif di bidang Pendidikan (2019) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan hasil penelitian yang tidak dapat diperoleh hanya dengan menggunakan prosedur statistik atau metode kuantitatif.    Penelitian kualitatif dapat mengungkap kehidupan masyarakat, sejarah, perilaku, fungsionalisme organisasi, gerakan sosial, dan hubungan kekerabatan. Beberapa data dapat diukur dengan menggunakan data sensus, namun analisisnya masih analisis data kualitatif.
Dari hasil penelitian wawancara yang didapatkan, menunjukan bahwasannya ada kaitan antara budaya perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan gramedia dengan motivasi kerja karyawan. Budaya perusahaan itu tentunya juga memiliki dampak kepada para pengunjung dan juga pembeli di gramedia. Nilai-nilai yang ada dalam perusahaan juga berdampak pada kinerja dari karyawan, karyawan gramedia memiliki semangat kerja yang tinngi dikarena mereka memiliki nilai-nilai pribadi yang sama dengan nilai-nilai perusahaan. Pengunjung merasa nyaman berada di toko Gramedia karena susana yang telah disesuaikan dengan minat para pengunjung. Hasil dari wanwancara ini akan di di analisa kembali dan dikaitkan hasilnya dengan pertanyaan satu dengan pertanyaan yang lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemahaman dan Persepsi Budaya Perusahaan Karyawan
Pada Budaya Perusahaan perlu disebar luaskan kepada kepada karyawan agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan pedoman dan acuan yang tentunya sesuai dengan budaya perusahaan itu sendiri. Pemimpin atau manajer perlu memastikan bahwasannya setiap karyawan penting untuk memahami bagaimana budaya perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Pada perusahaan gramedia dikenal sebagai perusahaan yang bergerak dibidang penjualan dan penerbitan buku. Gramedia sudah dikenal oleh banyak orang khususnya bagi pecinta buku di Indonesia. Gramedia merupakan toko buku terbesar di Indonesia. Jacob Otama adalah pendiri Grammedia yang bermula dari Harian Kompas.     Perusahaan berhasil membawa Compass Group menjadi salah satu media terbesar di Indonesia. Pada tahun 2019, surat kabar Compass Daily menduduki peringkat kelima dalam 200 surat kabar teratas di dunia versi 4imn.com.
Kesuksesan perusahaan tentunya juga tidak terlepas dari bagaimana budaya perusahaan yang dimiliki perusahaan tersebut. Budaya perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan buku gramedia akan selalu di jelaskan dan diberi pemahaman kepada karyawannya setiap hari, seperti yang dikemukakan oleh salah seorang karyawan gramedi :
“ Iya sebelum memulai pekerjaan diadakan nya brifing, kami sebagai karyawan Selalu berdoa sebelum memulai pekerjaan dan selalu Menyampaikan visi dan misi Menyampaikan jargon untuk membakar semangat karyawan, Menyampaikan hal-hal yang mungkin perlu untuk di sampaikan seperti terkait materi promo”
Ketika memulai kegiata bekerja tentu harus dimulai dengan semangat dan motivasi yang tinggi. Oleh karena itu pemimpin atau manajemen perusahaan harus dapat membangun semangat dan motivasi dari karyawan. Terlihat ketika memulai untuk bekerja karyawan akan diberi jargoan dan kata-kata untuk memulai sebagai bentuk penyemangat agar dapat memulai pekerjaan yang penuh dengan motivasi.
Di gramedia juga memiliki nilai-nilai utama yang dijunjung tinggi oleh perusahaan yang tentunya juga harus dapat menjadi patokan untuk karyawannya. Seperti juga yang dikemukakan oleh salah seorang karyawan gramedia:
“ iyaa tentu saja di gramedia memiliki nilai-nilaj penting juga yang selalu diingatkan oleh manajer sebelum kita memulai bekerja seperti nilai kejujuran kami sabagai karyawan, kami juga harus diminta selalu disiplin dalam  bekerja dan serta kami juga sebagai karyawan harus memiliki tanggung jawab yang tinggi atas pekerjaan yang kami jalani.”
Agar budaya perusahaan berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang di tujuankan tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut salah satunya kesungguhan karyawan dalam menjunjung nilai-nilai yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan juga harus memahami terlebih dahulu budaha perusahaan dan bagaimana persepsi budaya perusahaan mereka.
Kesesuaian Budaya dengan Nilai Pribadi Karyawan      
Pada budaya perusahaan dan juga nilai-nilai yang dimiliki oleh perusahaan akan dapat diterima juga dengan baik dan mudah bagi karyawan jika karyawan tersebut juga memiliki budaya atau pemahaman yang luas mengenai perusahaan itu sendiri. Tidak hanya itu karyawan yang memiliki nilai pribadi yang sesuai dengan nilai-niali yang terapkan oleh perusahaan juga akan memiliki kinerja yang tinggi. Dan hal tersebut juga dapat mempengaruhi bagaimana minat dari pengunjung nantinya. Pada kemiripan nilai-nilai pribadi dengan nilai yang ada di perusahaa  disampaikan oleh salah seorang karyawan gramedia :
“Ada kemiripan, ketika kita sebagai karyawan memiliki kemiripan dengan nilai yang diterapkan di perusahaan pekerjaan terasa menjadi menyenang dan motivasi yang diberikan menjadi lebih mendorong saya sebagai karyawan untuk melakuman pekerjaan yang lebih baik lagi. Kemiripan itu seperti saya tampil rapi, disiplin dan saya merasa tanggung jawab atas perkejaan yang saya miliki”.
Motivasi juga harus dapat diberikan kepada karyawan gramedia sebagai bentuk dorongan agar karyawan dapat bekerja  sesuai dengan acuan dan dapat melayani pengunjung gramedia dengan baik. Seperti yang diungkapkan oleh karyawan gramedia mengenai kemiripan nilai perusahaan dengan nilai pribadi terhadap motivasi:
” Iyaa karena ada kemiripan ini, motivasi saya dalam bekerja menjadi lebih tinggi lagi saya merasa tidak ada paksaan sama sekalo dalam bekerja. Saya bekerja sesuai dengan hati saya. Menjadikan hal tersebut menjadi keuntungan saya dan memudahkan saya dalam melayani pengunjung dengan baik dan ramah. Kinerja saya dalam bekerja juga baik sesuai dengan acuan yang diberikan dan juga mencapai tujuan kerja harian”.
Hal tersebut pastinya akan ada hubungan antara bagaimana semangat, motivasi yang dimiliki oleh karyawan dengan kepuasan yang didapagkan oleh pengunjung.
Kepemimpinan
Kepemimpinan juga merupakan konsep mendasar dalam keberhasilan budaya perusahaan dalam pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.  Seperti yang dikatakan oleh Steven Covey (1991) sebagai tipe kepemimpinan berbasis prinsip untuk mengkaji elemen penting kepemimpinan perubahan dalam kelompok Grammedia.     Ditekankan pada konferensi Asosiasi Komunikasi Selatan pada bulan April 1998, prinsipnya adalah menjunjung tinggi etika tanpa kompromi.     Pemimpin yang menganut dan mengamalkan ideologi “berdiri di atas prinsip” ini tidak mudah tergoyahkan karena memegang nilai-nilai inti atau kepentingan berdasarkan pengalaman panjangnya;     Artinya ada ketertarikan yang sangat penting terhadap karakter tersebut.
 Salah satu jenis kepemimpinan yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan komitmen kepemimpinan, seperti dijelaskan oleh Hoar dan Grunig (1999), adalah Visible Leadership, yaitu gaya kepemimpinan “top-down” yang bertujuan untuk membuat bawahan mendengarkan.    Seperti yang dikatakan atasan, “mendengarkan mulut kuda”, akan terjadi perpaduan gaya/pemahaman kepemimpinan hierarkis.  Dengan cara ini, tingkat bawah mendapatkan kepastian komitmen manajemen puncak. Sebagaimana lazim dalam budaya kita, ketika masyarakat Indonesia duduk bersama dalam suatu rapat atau rapat resmi apa pun, maka apa yang diputuskan oleh pimpinan perusahaan/organisasi pengambil keputusan menjadi acuan utama untuk dipatuhi/diikuti.
Gaya kepemimpinan yang diketahui oleh karyawan di Padang adalah gaya kepemimpinan yang demokrasi. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang karyawan gramedia.
”  kalau soal gaya kepemimpinan, mungkin kepemimpinan demokrasi ya karena pemimpin di gramedia ini selalu menjunjung tinggi pendapat dari karyawannya. Pasti selalu dintanya bagaimana saran dari kami karyawannya dan saran kami tidak hanya didengar saja tapi pasti ada jalan keluarnya, dan itu menurut saya sangat berguna, maksudnya kita sebagai karyawan jadi merasa ada ikut ambil dalam keberhasilan perusahaan. Kita menjadi merasa ada keberadaan kita gitu didalam perkembangan perusahaan.”
Dari pendapat salah seorang karyawan tersebut tampak bahwasannya gaya kepemimpinan yang demokrasi itu akan sangat menguntungkan karyawan ataupun menguntungkan kepentingan bersama. Karyawan merasa adanya keberadaan mereka dalam keberlangsungan dan perkembangan perusahaan karna selalu ditanyakan saran atau ide yang mereka miliki.
Kualitas kepemimpinan kelompok Gramedia tidak hanya terbatas pada keterampilan kepemimpinan seperti yang telah disebutkan di atas, karena yang telah mereka buktikan termasuk apa yang dikatakan Hon & Grunig adalah keterampilan komunikasi yang mengarah pada hubungan timbal balik yang positif termasuk keterbukaan. Sukarela, memberikan kepastian pembagian tugas.     Kesediaan untuk mendengarkan (masukan bawahan) dan merespon dengan cepat merupakan “faktor penting bagi keberhasilan hubungan sosial”. Kepemimpinan yang terlihat sangat penting dalam membangun hubungan kerjasama yang positif.
Motivasi dan Komitmen
Untuk dapat bekerja dengan usaha yang maksimal tentunya karyawan tidak lepas dari yang namanya motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh karyawan. Pemimpin atah manajer harus bisa memberikan dorongan berupa motivasi kepada karyawannya. Karyawan yang bekerja tanpa motivasi akan menjadi sia-sia saja karena tidak ada dorongan bisa membuat pekerjaan karyawan terasa berat dan tidak ada tanggung jawab dalam menjalani pekerjaannya. Hal itu tentu saja akan berdampak pada kualitas pelayanan kepada pengunjung atau pembeli, dan akan mempengaruhi nilai perusahaan dimata masyarakat yaitu pengunju itu sendiri.
Pemimpin atau manajer memiliki kewajiban untuk terus memberikan motivasi dan untuk selalu memperbaiki komunikasi dan interaksi dengan karyawan karena kalau komunikasi dan interaksi tidak berjalan dengan baik maka akan susah untuk memberikan motivasi kepada karyawan.
Motivasi tidak hanya datang dari luar luar saja atau dari pemimpin saja. Dari dalam diri karyawan juga memiliki motivasinya sendiri untuk dapat membangun kinerja yang baik dalam bekerja sebagai karyawan di perusahaan gramedia. Sebagaimana pekataan dari salah seorang karyawan di gramedia :
“ Iyaa benar salah satu yang memotivasi saya untuk dapat bekerja sungguh-sungguh karena gaya kepemimpinan yang sangay mendorong kami sebagai karyawan untuk terus membuktikan kalau kami ini mempunyai kemampuan dalam bekerja. Tidak hanya itu pemimpin juga memberikan kami kepercayaan atas pekerjaan kami sebagai karyawan. Juga saya pribadi memiliki motivasi sendiri yaitu saya sangat menyukai buku, ketika saya bekerja saya sangat menikmati pekerjaan saya sendiri karena saya dapat melihat banyak buku disekitar saya membuat saya dapat bekerja dengan bebas tanpa terasa ada tekanan dalam pekerjaan.”
Motivasi dalam bekerja tentunya tidak datang tanpa faktor lain seperti adanya komitmen juga dapat menumbuhkan motivasi dalam bekerja, seperti yang dituturkan oleh salah seorang karyawan gramedia:
“ komitmen itu harus, karena dari awal bekerja memang harus memegang komitmen kita untuk bekerja, saya sendiri khususnya. Jika saya bekerja tanpa komitmen mungkin saya tidak akan bertahan sampai sekarang ini. Komitmen dan motivasi itu adalah dua hal yang sangat berhubungan eratt bagi saya ya. Ada komitmen pasti akan tumbuh motivasi saya untuk bekerja.”
Motivasi dan komitmen memiliki hubungan yang erat. Tidak akan ada motivasi jika karyawan belum berpegang kepada komitmen yang mereka miliki. Jika karyawan sudah bersungguh-sungguh untuk menjalani suatu komitmen untuk bekerja makan akan tumbuh juga motivasi dan dorongan dari dalam diri mereka sendiri atau pun karyawan akan dengan mudah untuk menerima motivasi ataupun dorongan dari mana saja terkhusus dari pemimpinnya atau manajer mereka.
Fasilitas dan Pengunjung
Salah satu hal yang membuat gramedia masih dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi toko buku terbesar di Indonesia karena gramedia menyediakan fasilitas lengkap dan terbaik untuk pengun dan konsumennya. Di toko Gramedia tidak hanya menyedia buku indonesia saja tapi juga menyedia buku dari berbagai negara. Gramedia juga bekerja sama dengan penerbit dalam negri maupun penerbit luar negri. Gramedia tidak hanyak menjual buku tapi juga menerbitkan berbagai jenis buku dengan berbagai genre yang menarik berbagai kalangan minat pembaca. Di toko gramedia juga tidak hanya menyedia buku saya tapi juga menyediakan berbagai macam jenia kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan yang umum dibutuhkan oleh pengunjung seperti alat-alat olahraga, alat-alat perlengkapan sekolah dan banyak lainnya yanv diperjual belikan di toko Gramedia. Karena itu gramedia akan selalu dikunjungi oleh masyarakat. Seperti yang dituturkan oleh beberapa pengunjung:
” Gramedia itu kan dikenal ya oleh hampir seluruh maysarakat di Indonesia, terkhusu yang suka baca buku. Siapa si yang tidak kenal gramedia. Saya pribadi suka si ke gramedia karena buku dijualnya itu lengkap dan hampir semua yang saya di gramedia ada. Fasilitasnya pun juga lumanyan lengkap ya, juga adem kalau didalam jadi nyaman gitu lama-lama di dalam.”
“Yang saya suka dari gramedia itu pelayanan dari karyawannya ramah-ramah. Kalau saya menanya produk atau buku pasti dilayani dengan baik. Fasilitasnya juga banyak ya, ada ac jadi sejuk gitu kalau di dalam.”
“Iyaa saya suka ke gramedia dari pada yang karena fasilitasnya si gramedia lebih lengkap kalau di toko buku yang lain, juga bukunya beragam ya dari luar juga banyak gramedia, jenis bukunya jadi enak aja gitu kalau ke sini.”
Fasilitas yang baik dan juga kelengkapan barang yang jualkan kepada konsumen terbukti dapat memikat atau menarik keingin pengunjung atau konsumen untuk selalu pergi ke toko gramedia. Tidak hanya gramedia juga memiliki sosial media yang selalu memberikan informasi setiap hari kepada masyarakat luas terkhusus kepada peminat buku.
Gramedia juga memiliki artikel-artikel yang menarik untuk dibaca hal tersebut juga merupakan suatu bentuk kemajuan yang dapat memperkenalkan atau memberi nama perusahaan mereka sendiri ke pada masyarakat agar dapat selalu dikenal oleh masyarakat, terkhususnya pencinta buku di Padang, Indonesia.
KESIMPULAN
Budaya perusahaan akan sangat berpengaruh kepada motivasi yang dimiliki oleh karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi akan memilikii kinerja yang baik dan hal tersebut akan kembali kepada perkembangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat budaya perusahaan yang juga memperhatikan karyawannya. Pemimpin juga harus memiliki kemampuan untuk memahami setiap pegawai atau karyawan agar dapat dengan mudah menjalin hubungan dengan karyawan.
Membangun komunikasi yang baik juga merupakan kemampuan yang wajib dimiliki oleh pemimpin perusahaan. Terlihat jika semua hubungan di perusahaan berjalan dengan baik dan saling bergantung akan menjadikan sebuah faktor yang akan menarik konsumen ataupun pengunjung ke perusahaan itu sendiri.
Penjelasan diatas juga merupakan faktor yang menjadikan perusahaan gramedia masih dikenal luas oleh masyarakat Indonesia terkhusus para peminat buku. Pelayanan yang baik juga mempengaruhi penilaian yang baik dari konsumen atau pengunjung tentunya.
 
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, Rizky. 2020. Analisis Motivasi Kerja Karyawan Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bank Mualamalat Kcp Binjai. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Harahap, Pahlawansjah. 2011. Budaya Organisasi Organizational Culture. ISBN: 978-979-3948-88-1. Diterbiikan oleh: Semarang University Press Semorara.
Melinda, Tina., dan Zulkarnain. 2004. Budaya Perusahaan Dan Persepsi Pengembangan Karir Pada Karyawan Yang Bekerja Di PT. Telekomunikasi Indonesia. Jurnal Psikologi 2004, N0. 1,55- 62. ISSN:0215-8884.
Moh. Pabundu Tika, 2006 Budaya Organisasi dan Peningkatan K inerja Perusahaan, Bumi Aksara, Jakarta, 277 halaman.
Ngalim Purwanto. 2008. Budaya Perusahaan, penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Oktaviani, Shella., dan Hermawan, Eso. 2022. Pengaruh Kepuasan Konsumen, Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Lunica.
Sidiq, Umar., dan choiri, Moh Miftahul. 2019. Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan. ISBN: 978-602-5774-41-6. Penerbit: CV. Nata Karya Jl. Pramuka 139 Ponorogo.
Suardana, Ida Bagus Raka. 2010. Budaya Perusahaan, Kinerja Oganisasi Dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Perbankan Nasional Di Bali). Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Undiknas Denpasar.
Sumarsid. 2017. Pengaruh Budaya Perusahaan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dana Pensiun Pertamina Di Jakarta. Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017. ISSN 1979-7044.
Sunuantari, Manik. 2012. Penerapan Budaya Perusahaan Dalam Pembentukan Citra Perusahaan Jasa Perhotelan. Journal Communication Spectrum, Vol. 2 No. 1. ISSN: 2087-8850.
Suparmo, Ludwig. 2022. Transformasi Budaya Perusahaan Kelompok Kompas Gramedia. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudi. Jakarta Selatan. EMABI: Ekonomi Dan Manajemen Bisnis – Vol. 1. No. 3 (2022).
Widiarta, Erwin., dan Perizade, Badia. 2015. Pengaruh Budaya Perusahaan Dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pertamina Ru Iii Plaju Pada Awal Transformasi Pertamina. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.2 Juni 2015.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini