Metropadang – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan ekonomi, serta memperkuat sektor pariwisata, akses jalan yang baik menjadi kunci utama. Dengan kondisi jalan yang baik, dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kualitas hidup masyarakat.
Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau progres pembangunan jalan Provinsi pada ruas Pasar Baru (Pesisir Selatan) – Alahan Panjang (Kabupaten Solok), yang saat ini telah mencapai 85% penyelesaian. Kunjungan ini dilakukan pada Sabtu, 2 November 2024, untuk memastikan kelancaran pembangunan dan menilai dampaknya bagi masyarakat.
Ketua Komisi IV, Dony Harsiva Yandra, S.IP, ME, yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat, menyatakan bahwa jalan alternatif ini sangat vital sebagai penghubung antara Pasar Baru, Pesisir Selatan dan Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Menurutnya, jalan ini akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua daerah tersebut.
“Dengan selesainya pembangunan jalan ini, kami yakin akan terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi, pariwisata, serta sektor pertanian di kedua kabupaten ini,” ujar Dony. Ia juga menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga akan membawa dampak positif yang luas bagi masyarakat, termasuk mempermudah akses perdagangan dan pariwisata.
Namun, dalam tinjauannya, Dony bersama rombongan mendapatkan informasi dari Dinas BMCKTR (Bina Marga, Cipta Karya & Tata Ruang) Provinsi Sumbar bahwa masih terdapat pekerjaan lanjutan yang perlu diselesaikan, di antaranya pemangkasan tanjakan sepanjang 700 meter yang dinilai membahayakan dan pengaspalan sepanjang 5,6 km. Untuk menyelesaikan dua pekerjaan tersebut, diperkirakan dibutuhkan anggaran tambahan sekitar Rp 38 miliar.
Ginno Irwan, anggota Komisi IV DPRD Sumbar, menambahkan bahwa jalan Pasar Baru – Alahan Panjang ini juga akan memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata. Alahan Panjang dikenal dengan objek wisata kebun teh, danau, serta pemandangan alamnya yang hijau, sementara Pesisir Selatan memiliki pesona pantai yang memikat seperti Pantai Cerocok, Jembatan Akar, dan air terjun Bayang Sani.
“Jalan ini akan mempercepat akses wisatawan, serta mempermudah masyarakat dan pedagang dalam membawa hasil pertanian dan produk lokal, seperti beras, bawang, cabai, ikan segar, dan lainnya. Waktu tempuh antara kedua kabupaten juga lebih singkat, dengan kendaraan roda dua bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit, sementara roda empat dalam waktu maksimal 1 jam,” ujar Ginno.
Komisi IV DPRD Sumbar, menurut Ginno, sangat serius dalam mendukung pembangunan jalan ini dan siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan tersebut. Jika Pemprov Sumbar tidak dapat menangani anggarannya, mereka siap “menjemput bola” untuk mencari dana tambahan ke Jakarta.
“Sebagai Partai Demokrat, kami yakin anggaran ini bisa kami bawa ke Ranah Minang. Menteri Pekerjaan Umum berasal dari kader Partai Demokrat, dan kami selalu berkomitmen untuk membela kepentingan rakyat. Kami siap mengupayakan agar dana segera digelontorkan untuk kelanjutan pembangunan jalan ini,” ujar Ginno meyakinkan.
Sebagai penutup, Komisi IV DPRD Sumbar mengucapkan terima kasih kepada Dinas BMCKTR Provinsi Sumbar serta anggota Komisi IV lainnya yang turut serta dalam kunjungan lapangan tersebut. Mereka juga berharap pembangunan jalan ini segera selesai, karena ruas jalan ini sangat vital untuk mendukung perekonomian masyarakat, terutama di Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok.
“Dengan do’a dan dukungan dari semua pihak, semoga penyelesaian pembangunan jalan ini dapat segera terwujud untuk kemajuan kedua daerah tersebut,” tutup Dony Harsiva Yandra.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sumbar yang turut hadir dalam kunjungan lapangan tersebut antara lain: Dony Harsiva Yandra (Ketua Komisi IV), Erik Hamdani Dt. Ambasa (Wakil Ketua Komisi IV/F. Nasdem), Bakri Bakar, SH (F. Nasdem), Ginno Irwan (F. Demokrat), Hendra Halim (F. PAN), dan Gustami Hidayat (F. PKS). (*)
