Padang – Pemerintah Kota (Pemko) Padang menggelar apel gabungan kesiapsiagaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Lapangan Satpol PP, Tan Malaka, Kota Padang, pada Selasa (10/12/2024) pagi.
Apel gabungan tersebut diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC), yakni Satpol PP, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Lingkungan Hidup.
Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Harmadi Alagamar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa fokus apel kali ini adalah untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi menjelang Nataru.
“Sebagaimana informasi dari BMKG yang kami terima, Padang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi di akhir tahun ini. Selain memastikan kesiapsiagaan kita, apel ini juga merupakan momentum untuk meningkatkan sinergi di antara semua pihak,” ujarnya.
Andree mengapresiasi kehadiran seluruh pihak yang terlibat sebagai bukti komitmen bersama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Padang.
Selanjutnya, Andree berpesan kepada TRC untuk segera melakukan uji coba sistem peringatan banjir guna memastikan sistem tersebut berfungsi dengan baik dan dapat diandalkan saat terjadi potensi bencana.
“Sementara itu, untuk kawan-kawan dari Dinas Pekerjaan Umum, pastikan tidak ada genangan air di jalan jika terjadi hujan. Jika sampai tergenang, itu berarti pemerintah tidak hadir di tengah masyarakat,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota juga mengungkapkan bahwa Pemko Padang telah menggelar rapat koordinasi terkait pemastian pasokan pangan dan energi.
“Kemarin, kami telah rapat untuk memastikan kebutuhan pangan dan energi. Stok beras kami pastikan cukup hingga bulan puasa, begitu juga dengan bahan pokok lainnya,” ungkapnya.
Terakhir, Andree menyoroti pentingnya menjaga kebersihan tempat wisata di Kota Padang sebagai upaya untuk memperbaiki citra kota dan mendukung sektor pariwisata.
“Tempat wisata harus selalu dalam kondisi baik. Jika ada sampah, itu akan memperburuk citra Padang. Padahal, sektor pariwisata adalah salah satu pendorong utama ekonomi kita,” pungkasnya. (Amaik/Taufik)