Optimalkan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM), Mahasiswa KKN UNAND Colaborasi Dengan  Pukesmas Selayo Mengadakan SKRINING PTM

0
1559
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) yang ditempatkan di Nagari Selayo, Kabupaten Solok
iklan
Nagari Salayo, Kabupaten Solok – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) yang ditempatkan di Nagari Selayo, Kabupaten Solok, dibimbing oleh
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Hj. Ulfanora, S.H., M.H., bekerja sama dengan Puskesmas Selayo, mengadakan kegiatan skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi masyarakat di Jorong Lurah Nan Tigo dan Sawah Sudut.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 dan 22 Juli 2024 sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini PTM dan menjaga kesehatan.
Skrining penyakit tidak menular (PTM) merupakan langkah awal yang krusial dalam upaya pencegahan dan pengelolaan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok 2023, hipertensi merupakan penyakit terbanyak dengan jumlah kasus sekitar 2.117. Melalui program skrining yang rutin dan sistematis, kita dapat mendeteksi risiko PTM sejak dini, sehingga intervensi yang lebih efektif dapat dilakukan sebelum penyakit berkembang lebih lanjut.
Skrining PTM yang dilakukan meliputi pemeriksaan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, gula darah sewaktu (GDS), dan tekanan darah.
Selain itu, juga dilakukan anamnesis mengenai gaya hidup masyarakat yang menjadi faktor risiko PTM. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Jorong Lurah Nan Tigo dan Sawah Sudut, Nagari Selayo, Kabupaten Solok.
“Saya sangat terbantu dengan adanya kegiatan skrining PTM di posyandu Lurah Baruah, Nagari Selayo. Saya jadi tahu kondisi kesehatan saya dan bisa segera mengambil langkah pencegahan yang dianjurkan, jika ada penyakit yang terdeteksi,” ungkap salah satu warga, Buk Guslina.
Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam skrining PTM, diharapkan angka prevalensi PTM dapat berkurang dan derajat kesehatan secara keseluruhan dapat meningkat.
(Marsanda Lestari dan Hana Mardhiyah / Mahasiswa KKN UNAND)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini