Stok BBM Di Siberut Selatan Langka Saat Lebaran

0
327
Hampir sepekan, BBM di Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai langka. Direktur PT. Energy Saibi Jaya, Andre Satoko, pengelola SPBU di Desa Maileppet, Siberut Selatan, mengatakan kelangkaan tersebut disebabkan berkurangnya pasokan bahan bakar di SPBU.
Untuk mengantisipasi kelangkaan BBM saat Lebaran, pihak SPBU sudah memesan 112 ton pertalite, 5 ton dexlite dan 32 ton solar dan kapal pengangkut BBM sudah datang pada 18 April lalu ucap Andre, Rabu (4/5/2022).
Namun, tidak semua BBM bisa diturunkan dari kapal tanker karena Polres Muara Siberut tidak mengizinkan BBM diturunkan langsung ke sub-distributor, melainkan hanya oleh SPBU dan dari SPBU baru didistribusikan ke sub-distributor, sedangkan menurut Polsek , SPBU memiliki kapasitas terbatas untuk menampung semua bahan bakar yang sudah dipesan. , jelas Andre.
Akhirnya BBM yang bisa dibongkar hanya sebanyak 80 ton pertalite, 16 ton solar dan 5 ton dexlite. “Sisanya dibawa ke Siberut Utara dan dibongkar di SPBU milik PT. Ekindo Putra Andalas,” kata Andre.
Namun dia menjamin BBM akan segera masuk karena saat ini kapal sedang dalam perjalanan. Pihaknya sudah memesan Pertalite 90 ton, Pertamax 8ton, dan Dexlite 5 ton. “Seharusnya sudah masuk dua hari lalu namun kapalnya kandas, kini sudah dalam perjalanan,” katanya.
Kapolsek Muara Siberut Iptu Desmetri mengatakan, sesuai aturan, BBM dari kapal tidak boleh langsung ditampung ke sub penyalur melainkan harus melalui SPBU terlebih dahulu karena tempat penampungan BBM harus sesuai persyaratan, tidak bisa sembarangan tempat.
“Kapasitas SPBU terbatas sedangkan BBM diminta lebih 100 ton makanya pembongkaran jadi lama karena kapasitas terbatas, sementara BBM tidak boleh langsung ditampung sub penyalur, ini kita tegaskan,” kata kapolsek.
Kapolsek menyatakan pihaknya akan tetap mengawal agar pembongkaran BBM sesuai standar aturan dan aman namun juga menjamin jangan sampai ada kelangkaan BBM baik di SPBU maupun di sub penyalur.
“Kami mendorong dengan Muspika agar masyarakat tetap terlayani dengan baik dan harga juga stabil dan juga pihak SPBU kita dorong harus menyediakan BBM sebelum habis, jangan ada kelangkaan,’’ katanya.
Sementara dari pantauan Mentawaikita.com saat ini khusus untuk Desa Madobag, warga terkendala mengolah sagu karena kesulitan mendapat BBM untuk mesin sagu. Termasuk juga kesulitan mendapat BBM untuk pompong. (r)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini