Bupati Pesisir Selatan Dorong Pengembangan Bandara Perairan di Kawasan Wisata Mandeh

0
3207
Pemkab Pesisir Selatan mendorong percepatan pengembangan bandar udara perairan (bandara perairan) di kawasan wisata bahari Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan.
Hal itu disampaikan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, saat melakukan audiensi dengan Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan RI di Jakarta, Rabu (17/7/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati didampingi Kepala Dinas Perhubungan Pesisir Selatan, Syafrijoni, dan pengawas transportasi Fauzan Afrizal. Hendrajoni menegaskan, pengembangan bandara perairan di Mandeh menjadi bagian dari strategi peningkatan konektivitas antar pulau sekaligus mendukung sektor pariwisata, perikanan, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Berdasarkan kajian PT Dirgantara Indonesia dan BRIN, Pulau Cubadak di kawasan Mandeh sangat potensial menjadi lokasi pengembangan hub pesawat amfibi. Akses udara ini akan mempercepat konektivitas wisatawan dari bandara utama ke destinasi wisata,” ujar Hendrajoni di sela-sela pertemuan tersebut.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur ini penting untuk mendukung Mandeh sebagai Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) yang berdaya saing tinggi. Selain menunjang sektor pariwisata, kehadiran bandara perairan diharapkan memperkuat distribusi hasil laut dan produk UMKM lokal ke pasar yang lebih luas.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga membahas skema kolaborasi pendanaan proyek bersama Kepala Pusat Kebijakan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda, Capt. Novyanto Widadi. Skema tersebut mencakup sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
“Kawasan Mandeh sangat potensial dikembangkan sebagai pintu gerbang ekonomi baru berbasis transportasi perairan, khususnya melalui moda pesawat amfibi,” kata Capt. Novy.
Sebagai informasi, sejak pertengahan tahun 2024, pemerintah pusat telah menetapkan beberapa wilayah sebagai proyek percontohan pengembangan transportasi perairan, seperti di Bali Selatan. Audiensi Bupati Pesisir Selatan ini dinilai membuka peluang agar Mandeh menjadi lokasi pilot project berikutnya, terutama karena kawasan ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Dukungan juga datang dari pihak swasta. Operation and Business Development Manager Global Aviasi Indonesia, Bevan Andrean, menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan jaringan seaplane di Sumatera Barat, termasuk di wilayah Pesisir Selatan.
Sebelumnya, pada bulan April 2025, Bupati Hendrajoni telah melakukan peninjauan terhadap sejumlah infrastruktur pendukung di Mandeh. Dalam kunjungannya, ia menyoroti belum optimalnya pemanfaatan fasilitas seperti Gedung Tourism Information Center (TIC) dan Sentra IKM Perikanan. Beberapa dermaga mini dan pusat informasi wisata juga dilaporkan tidak berjalan dengan baik.
“Pembangunan bandara perairan harus dibarengi dengan pembenahan infrastruktur dasar dan pelatihan SDM lokal, khususnya pelaku UMKM di sektor pariwisata dan perikanan,” kata Hendrajoni.
Ia berharap, dengan dukungan regulasi dari Kementerian Perhubungan dan sinergi sektor, proyek ini dapat segera terealisasi.
“Insya Allah, Mandeh akan menjadi pelopor transportasi udara perairan di pesisir barat Sumatera,” simpulnya. (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini