Metro Padang.com – PAYAKUMBUH – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kota Payakumbuh, Selasa (14/5) pagi, pukul 09.00 WIB.
Mengusung tema ”Waspada Kejahatan Seksual di Ruang Digital”, webinar yang akan diikuti secara nobar oleh pelajar dari berbagai sekolah itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril, CEO PT Elok Prima Asia Erlan Primansyah, CEO Bizbuzz Indonesia Junaedi Akbar, dan Nur Choirul Afif selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera1405. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Senin (13/5).
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, kekerasan (kejahatan) seksual di ruang digital di Indonesia terus meningkat. Meski demikian, kejahatan tersebut sesungguhnya bisa dicegah dengan cara disiplin menegakkan aturan dan menjaga data pribadi.
”Kecakapan digital dibutuhkan untuk melawan kejahatan seksual di ruang digital. Pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait bentuk dan jenis pelecehan (kejahatan) seksual di ruang digital agar para korban sadar bahwa hal yang terjadi kepada dirinya termasuk ke dalam kategori kejahatan seksual,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Beberapa bentuk dan jenis kejahatan seksual, lanjut Kemenkominfo, misalnya pelecehan seksual di ruang digital, cyber stalking, cyber harassment, sexting, non-consensual dissemination of intimate images, body shaming, dan scammer.
”Pelecehan seksual di ruang digital dapat menyebabkan trauma pengalaman intens. Selain itu, juga dapat menyebabkan stres emosional dan psikologis,” imbuh Kemenkominfo.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kota Payakumbuh, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)