“IPA Gunungpangilun kondisinya sudah tidak layak sejak diguncang gempa 2009 lalu. Jadi akan kita perbaiki tahun 2026 mendatang. Nah, selama perbaikan, agar distribusi air kepada pelanggan tidak terhenti perlu adanya penopang, yakni dari IPA Taban yang dialirkan lewat pipa sepanjang 18 KM tersebut ke pelanggan terdampak. Ada 50 ribu pelanggan yang akan terdampak,” ujarnya, akhir Oktober 2025 lalu
Ia merinci perpipaan tersebut akan melewati simpang Lubukminturun-simpang Bypass Kuranji dan berakhir di simpang Alai. Kemudian akan dihubungkan ke IPA Gunungpangilun. Setelah air mengalir maka IPA Gunungpangilun akan diperbaiki untuk kapasitas 250 liter per detik.
Hendra Pebrizal juga mengatakan, air yang dialirkan dari IPA Taban tersebut berpotensi siap minum. “Insya Allah, airnya siap minum. Tinggal lagi membenahi pipa ke rumah-rumah pelanggan agar airnya higienis dan bisa langsung diminum,” ujarnya.
Hendra Pebrizal menambahkan, pihaknya ditargetkan oleh Wali Kota Padang selama lima tahun 2026 sampai 2030 sekitar 30 ribu pelanggan. “Atau mencapai target yang masih rendah sebesar 51 persen bisa mencapai 58 % sampai 60 persen,” ujarnya.
Wali Kota Padang Fadly Amran menyambut baik rencana tersebut. Ia mengapresiasi upaya Perumda AM Padang berhasil mendapatkan anggaran 308 miliar untuk membangun SPAM dan perpipaan sepanjang 18 KM tersebut. (02)
