METROPADANG.COM | Mahasiswa KKN Universitas Andalas yang ditempatkan di Nagari Salayo, Kabupaten Solok yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Hj. Ulfanora, S.H., M.H., melakukan pengabdian kepada masyarakat serta sekolah dasar yang ada di Nagari Salayo.
Dalam pelaksanaannya yang dilakukan pada hari Senin, 15 Juli 2024dengan tema kegiatan adalah sosialiasi tentang Stop Bullying di sekolah.
Kegiatan ini berlangsung di beberapa sekolah dasar yang berada di Nagari Salayo, yaitu SDN 24 Salayo Jorong Sawah Sudut, SDN 15 Salayo Jorong Lurah Nan Tigo, dan SDN 20 Salayo Jorong Galanggang Tangah.
Mungkin sebagian kita pernah mendengar kata “Perundungan” atau yang sering kita dengar dengan sebutan “Bullying”. Kasus bullying ini sedang marak-maraknya terjadinya di kalangan muda mudi sampai dengan anak-anak. Banyak anak-anak zaman sekarang menjadikan bullying sebagai hal yang lumrah dan biasa saja. Padahal di sisi lain dampak perundungan atau bullying bisa mempengaruhi kondisi emosi anak yang bisa berakibat pada turunnya prestasi akademis dan non akademis serta kesulitan untuk berinteraksi dengan orang banyak.
Bahkan, bullying dapat berakibat anak enggan untuk pergi ke sekolah dikarenakan lingkungan yang sudah tidak aman bagi mereka yang sudah jadi korban bullying. Bentuk bullying bisa bermacam-macam, seperti bullying secara verbal, fisik dan psikologis.
Kegiatan Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pencegahan bullying pada anak usia dini agar terciptanya lingkungan sekolah yang aman, mendukung, dan bebas dari perilaku bullying. Pemilihan anak sekolah dasar sebagai kelompok sasaran sosialisasi bertujuan untuk menanamkan pemahaman tentang bullying dan cara mengatasinya pada anak usia dini, serta memprediksi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di masa dewasa.
Materi yang disampaikan meliputi pengertian bullying, jenis-jenis bullying, dampak bullying, cara mengatasinya, dan contoh-contoh bullying yang sering terjadi di sekolah dasar. Untuk memastikan siswa memahami materi, maka diberikan pertanyaan mengenai materi yang disampaikan dan diberikan hadiah kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan tersebut. Tim pendukung juga mempraktekkan langsung cara mencegah perundungan dan apa yang harus dilakukan jika terjadi.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan siswa memiliki kesadaran akan bahayanya bullying, bentuk-bentuknya, dan dampak negatifnya ketika sudah terjadi. Siswa juga diharapkan bagaimana merespon secara tepat, dan melaporkan insiden kepada pihak yang berwenang dan sekolah harus menyiapkan strategi dan prosedur penanganan yang jelas ketika kasus bullying terjadi, serta mendorong partisipasi aktif dari seluruh warga sekolah. Melalui sosialisasi, siswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang proaktif dalam menciptakan budaya sekolah yang bebas dari bullying.