iklan
Metro Padang | Pengembangan ekonomi kreatif menjadi langkah penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan budaya lokal. Ekonomi kreatif melibatkan industri-industri yang menghasilkan nilai tambah melalui ekspresi kreatif, inovasi, dan kreativitas manusia.
Ekonomi kreatif merupakan konsep yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Sehingga aplikasinya tidak terbatas pada beberapa bidang saja.
Setidaknya ada 14 jenis industri kreatif, yakni periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, mode atau fashion, media (fim, video dan fotografi), game atau permainan interaktif, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, software, riset dan pengembangan, musik, serta broadcasting atau penyiaran.
Melansir dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf), perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia cukup pesat. Hal ini dilihat dari tingkat pertumbuhan PDB ekonomi kreatif pada 2019 mencapai 5,10 persen.
Sektor ekonomi kreatif di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Ekonomi Kreatif No. 24 Tahun 2019. UU tersebut merupakan produk kebijakan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Ini berarti Artinya ekonomi kreatif sudah menjadi bagian pengembangan masyarakat Indonesia.
Sesuai dengan yang disebutkan sebelumnya, industri kreatif mencakup 14 sektor, mulai dari periklanan hingga riset dan pengembangan. Penulis mencoba menguraikan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengembangkan ekonomi kreatif di daerah.
-
Identifikasi Potensi Lokal,Lakukan penelitian untuk mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi di daerah Anda. Hal ini perlu dilakukan karena belum tentu di daerah memiliki seluruh 14 sektor tersebut. Jika daerah memiliki 14 sektor tersebut belum tentu juga pemerintah daerahnya mampu mengembangkan semuanya.Pemetaan potensi lokal menjadi penting bagi daerah agar supaya mereka bisa menentukan prioritas mana yang perlu dikembangkan.
-
Dukungan pendidikan dan pelatihan. Ini menjadi semacam penguatan pondasi bagi indsutri ekonomi kreatif. Upaya yang dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada individu dan kelompok yang berminat dalam industri kreatif. Ini dapat mencakup pelatihan teknis, manajemen bisnis, dan keterampilan pemasaran. Para pelaku usaha cenderung memiliki pengetahuan di bidangnya masing-masing. Mereka membangun bisnis dengan mengajarkan keterampilan yang telah mereka pelajari dan mempraktekkannya. Keterampilan ini bisa termasuk soft skill seperti negosiasi, interaksi, dan komunikasi. Mengapa demikian? Hal ini bertujuan untuk memberi bekal berupa pemahaman dan pendidikan tentang ekonomi kreatif. Sehingga, para pelaku usaha dapat mengembangkan ide mereka dengan benar. Melalui pendidikan dan pelatihan ini para pelaku ekonomi kreatif bisa mentransformasikan ide kreatif menjadi produk yang dapat diterima pasar yang juga bisa menjadi sebuah identitas khas suatu daerah. Infrastruktur dan Fasilitas. Keduanya menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif ini. Untuk itu perlu upaya yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri kreatif, pendidikan, dan masyarakat umum. Ekosistem ini menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan, inovasi, dan keberlanjutan industri kreatif. Membangun fasilitas yang mendukung industri kreatif seperti studio seni, ruang kerja bersama, galeri seni, atau studio rekaman.Selanjutnya bisa berkorelasi dengan langkah berikutnya.
-
Pemasaran dan Promosi. Membantu pelaku ekonomi kreatif dalam memasarkan produk dan layanan mereka. Daerah perlu membangun iklim bisnis yang positif. Hal ini bisa dengan melakukan pameran, konvensi, membuat wahana kreatif agar supaya untuk meningkatkan eksposur karya bangsa kepada pengunjung asing. Daerah juga bisa mengadakan acara dan festival budaya atau seni yang dapat menarik konsumen dan menghasilkan pendapatan lokal. Pemasaran online perlu menjadi perhatian para pelaku ekonomi kreatif untuk mencapai pasar yang lebih luas.Dengan kemajuan teknologi internet dan platform media seperti media sosial dan on line bisa menjadi sarana untuk pemasaran dan promosi produk yang dimiliki para pelaku usaha.
-
Pendukung Keuangan. Kita mengetahui permodalan menjadi salah satu hambatan bagi para pelaku usaha ini dalam mengembangkan usahanya. Industri kreatif seringkali memerlukan investasi awal untuk pengembangan produk, pemasaran, distribusi, dan berbagai aspek lainnya. Untuk itu pemerintah daerah perlu memfasilitasi akses kepada pelaku ekonomi kreatif kepada pihak perbankan untuk sumber pendanaan seperti hibah, pinjaman, ataupun investasi modal ventura.
-
Kebijakan dan Regulasi:Pemerintah daerah perlu membuat kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, termasuk insentif pajak, pelonggaran regulasi, dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Insentif pajak bisa memberikan ruang kepada pelaku usaha ini untuk mengembangkan usahanya, karena mereka bisa mengalokasikan sumber daya keuangannya ke hal-hal yang lebih produktif. Produk ekonomi kreatif merupakan produk yang rawan ditiru oleh orang lain. Pemerintah harus memberikan perlindungan hukum kepada semua produk yang dihasilkan pelaku ekonomi kreatif. Contohnya adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
-
Kolaborasi dan Jaringan. Dorong kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif, universitas, lembaga pemerintah, dan sektor swasta untuk meningkatkan inovasi dan pertumbuhan.Wujudnya bisa dengan pembuatan roadmap ekonomi kreatif yang dituangkan ke dalam regulasi pemerintah daerah. Pembuatan roadmap ekonomi kreatif tentunya melibatkan lembaga pemerintah dan kalangan swasta. Tugas pemerintah adalah menyiapkan sebuah roadmap supaya ekonomi kreatif dapat berjalan dengan baik dan menuju kearah yang maju dan berkembang. Roadmap dibuat dengan cara menyusun program komprehensif untuk menggerakkan ekonomi kreatif ke arah pengembangan. Dengan menyusun roadmap, mulai dari sumber daya manusia, desain, kualitas, pasar dapat terbangun dan bergerak dengan tujuan yang jelas dan terarah. Tentunya roadmap ini harus inklusif dan memberikan kesempatan bagi semua orang, termasuk kelompok yang kurang beruntung.