MetroPadang.com | Kejahatan digital di industri perbankan kini makin bertambah seiring dengan perkembangan teknologi.
Namun di tengah kemajuan tersebut terdapat celah yang dilakukan oleh pelaku kejahatan untuk mencuri data pribadi, dimana para pelaku memakai beragam modus untuk mengambil keuntungan. Berikut beberapa modus kejahatan digital yang beredar.
Pharming adalah modus kejahatan digital yang sering dilakukan. Penipu melakukan pengalihan dari situs yang resmi ke situs yang palsu tanpa diketahui atau disadari oleh korban. Pada modus ini, para korban terperangkap dalam permainan yang dilakukan penipu dengan cara meminta korban memasukkan data-data penting yang diinginkan penipu.
Sejatinya Pharming memanfaatkan dasar cara kerja penjelajahan internet, yaitu urutan huruf yang membentuk alamat internet, seperti www.google.com diubah menjadi alamat IP oleh server DNS agar koneksi tetap dapat dilanjutkan.
Sekadar diketahui, Pharming melibatkan dua tahap, yaitu yang pertama peretas memasang kode berbahaya di komputer atau server korban. Lalu yang kedua, mengirim korban ke situs web yang palsu, di mana korban mungkin ditipu untuk memberikan informasi pribadi. Korban diarahkan ke situs web yang palsu secara otomatis, sehingga pelaku mempunyai akses informasi pribadi yang korban sudah ungkapkan.
Spoofing
Modus spoofing menggunakan perangkat lunak guna menutupi identitas dengan menampilkan email, nama, nomor telepon, pesan teks, URL situs web untuk meyakinkan korban berinteraksi dengan sumber yang dikenal serta tepercaya.
Pelaku mencoba untuk mendapat kepercayaan korban. Sering kali spoofing menggunakan nama perusahaan besar serta tepercaya guna mendapat target yang akan mengungkapkan informasi yang sensitif.
Spoofing dapat mengarahkan korban untuk mengungkap informasi pribadi, keuangan, mengirim uang, serta mengunduh malware yang menyebabkan komputer terinfeksi, penipuan keuangan, hingga pencurian identitas.
Spoofing dapat digunakan untuk menyebarkan malware melalui tautan serta lampiran, melewati kontrol akses jaringan. Pada tingkat perusahaan, spoofing dapat menyebabkan sistem serta jaringan komputer yang terinfeksi hingga hilangnya pendapatan suatu perusahaan.
Terdapat beberapa jenis spoofing, antara lain spoofing email, spoofing pesan teks, spoofing URL dan GPS.
Modus kejahatan berikutnya adalah keylogger. Kejahatan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan software yang dapat menghafal tombol keyboard yang digunakan tanpa diketahui korban.
Keylogger dibuat untuk membuat catatan dari semua aktivitas yang diketik di komputer.
Ini digunakan untuk memantau aktivitas komputer. Keylogger biasa digunakan untuk tujuan yang sah seperti umpan balik guna pengembangan perangkat lunak namun disalahgunakan oleh penjahat untuk mencuri data.