Wakil Ketua DPRD Evi Yandri dan YPJI Jemput Ibu-Anak ODGJ di Padang Pariaman

0
48
Metro Padang.COM – Wakil Ketua DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman bersama Yayasan Pelita Jiwa Insani (YPJI) kembali membantu pelepasan dan penjemputan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), Minggu (16/11) di Padang Pariaman.
Adapun ODGJ yang dijemput kali ini merupakan ibu dan anak, Majidar (67) dan Roni Aries (41),  warga Singguliang, Lubuk Alung, Padang Pariaman.
Pasca dijemput, saat ini keduanya pun telah dibawa ke YPJI yang berlokasi di Kota Padang, untuk diobati.
Saat Evi Yandri dan tim YPJI sampai di lokasi penjemputan tersebut, sang anak, Roni Aries masih dalam kondisi dirantai. Lama dirantai, kunci rantai hilang dan terpaksa digergaji untuk pelepasan. Evi Yandri turun tangan langsung menggergaji rantai tersebut.
Dalam setiap pelepasan dan penjemputan ODGJ, Evi Yandri memang cenderung selalu ikut aktif. Ia turun langsung berinteraksi dengan ODGJ yang dijemput, seperti membujuk, melepaskan rantai atau pasung hingga memandikan ODGJ.
Hal ini dilakukan Evi juga pada Roni Aries. Pasca rantai dilepas, Evi ikut membujuk hingga memandikan Roni. Tujuannya agar terjadi kedekatan dan rasa percaya sehingga ODGJ mau dibawa untuk diobati.
Sementara sang ibu, Majidar, saat dijemput tersebut sempat menunjukkan perlawanan dan meronta. Kendala serupa ini memang kadang ditemukan Evi dan Tim YPJI saat penjemputan ODGJ. Namun kemudian berhasil diatasi.
Dengan dijemputnya kedua ODGJ ini bertambah pula daftar ODGJ yang telah dijemput Evi Yandri dan YPJI untuk diobati.
Hingga saat ini bukan hanya ODGJ yang berada di Padang saja yang telah dibawa dan diobati ke YPJI. Sudah banyak ODGJ dari berbagai kabupaten kota yang dibantu pelepasannya dari pasung dan dibawa untuk diobati, sebelum di Padang Pariaman, sempat dijemput pula ODGJ yang dipasung di Pasaman Timur.
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy pun sempat beberapa kali ikut serta dalam pelepasan ODGJ dari pasung bersama Evi Yandri dan YPJI. Bersama, Evi Yandri dan Vasko mencanangkan ‘Sumbar Zero Pasung’.

 

1000644939
Hingga saat ini Hal tersebut telah berhasil dilakukan di Kota Padang yang kini telah zero pasung.
Untuk diketahui YPJI merupakan yayasan yang bergerak di bidang sosial. Yayasan ini dibentuk Tahun 2014 dan bergerak di bidang rehabilitasi pencandu narkoba dan ODGJ. Evi Yandri salah satu pendiri dan merupakan ketua pembina yayasan ini. Ia aktif di yayasan tersebut sejak dirinya belum menjadi wakil rakyat.
Evi Yandri mengatakan di Sumbar masih banyak kasus ODGJ yang dirantai. Hal ini mesti dihentikan karena ODGJ semestinya diobati. Pemasungan, kata dia, bukanlah tindakan yang manusiawi dalam memperlakukan manusia.
Ia mengatakan, awalnya YPJI hanya menjemput dan mengobati ODGJ yang berada di seputaran Kota Padang.
“Sekarang sudah jarang ada terlihat ODGJ berkeliaran di jalanan. Ini telah kami bawa ke YPJI berdasarkan laporan masyarakat. Termasuk pula yang kami jemput dari rumah keluarganya,” kata Evi.
Kabar adanya Evi dan Tim YPJI menjemput ODGJ untuk diobati ini pun lalu tersebut ke kabupaten/kota lain. Berbagai laporan masuk, termasuk saat Evi melakukan kegiatan kedewanan ke kabupaten/kota. Hal ini ditindaklanjuti dengan mengunjungi rumah ODGJ dan penjemputan untuk diobati.
Ketua Yayasan YPJI, Syafrizal mengatakan yayasan tersebut berfokus pada kegiatan sosial yakni rehabilitasi pecandu narkoba dan ODGJ.
Hingga saat ini yayasan bahkan kelebihan kapasitas pasien untuk rehabilitasi pencandu narkoba terkadang terpaksa menunggu antrean, jika ada pasien keluar, pasien yang baru bisa masuk.
“Namun kami selalu berusaha untuk bisa memberikan rehabilitasi dan pengobatan yang optimal. Dulu kami memulai dengan fasilitas yang minim. Namun sejak berdiri tahun 2014 sekarang fasilitas kami telah mengalami banyak peningkatan dengan bantuan pemerintah Sumbar. Sudah banyak pula pasien kami yang sembuh dan dipulangkan kembali untuk bermasyarakat,” katanya.
Syafrizal mengatakan, pasien yang diobati di YPJI  diperlakukan dengan pendekatan holistik. Setelah mendapatkan terapi medis di rumah sakit, mereka melanjutkan rehabilitasi yang mencakup aspek spiritual, fisik, dan keterampilan. Para pasien diajarkan beribadah, mendapatkan makanan bergizi sesuai panduan ahli gizi, serta menjalani aktivitas harian seperti membersihkan lingkungan.
Tak berhenti di situ, yayasan ini juga menyediakan pelatihan keterampilan seperti membuat kue, otomotif, dan barber shop untuk pasien yang sudah menunjukkan peningkatan kemandirian.(01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini