Padahal pertanian Indonesia sudah memasuki era transformasi, dengan pemanfaatan teknologi digital, Internet of Things (IoT), drone, hingga platform e-commerce. ST2023 mencatat 46,84% dari 28,19 juta petani telah menggunakan alat/mesin modern dan teknologi digital.
“Contoh penerapan teknologi; IoT mampu menghemat air hingga 30% dan meningkatkan hasil panen padi 20%; drone dapat meningkatkan efisiensi pemantauan hingga 40%; e-commerce membuka akses pasar langsung dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak,” urainya.
Narasi transformasi digital pertanian belum sepenuhnya menyentuh masyarakat luas, sehingga citra petani masih stagnan sebagai profesi tradisional dan kurang bergengsi.
“Kondisi ini menimbulkan ancaman serius bagi ketahanan pangan nasional, terlebih dengan adanya pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, bencana alam, hingga potensi konflik regional,” ujarnya.
Oleh karena itu, membangun citra positif petani menjadi langkah mendesak, baik untuk menjaga ketahanan pangan maupun mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Harapan saya dari implementasi proyek perubahan ini adalah dukungan Kepala Dinas Pertanian kabupaten/kota dalam bentuk mencarikan petani milenial sukses di daerah masing-masing untuk dijadikan role model,” harapnya. (Adpsb)