Padang – Bank Nagari kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus kejahatan digital, khususnya yang menyasar pengguna aplikasi pesan instan seperti WhatsApp. Salah satu ancaman yang tengah marak adalah penipuan melalui gambar yang ternyata mengandung tautan atau malware berbahaya.
Bank Nagari mengimbau agar nasabah tidak sembarangan membuka atau mengklik gambar yang dikirim dari nomor tidak dikenal. Meski tampak sepele, gambar tersebut dapat menjadi pintu masuk bagi pelaku kejahatan siber untuk mencuri data pribadi, bahkan menguras isi rekening.
Kasus serupa pernah terjadi pada seorang nasabah bank di Aceh. Ia menerima pesan bergambar, disusul dengan panggilan dari seseorang yang mengaku sebagai petugas instansi resmi. Tanpa sadar, korban memberikan data pribadi seperti NIK dan NPWP, yang kemudian dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan aksi penipuan digital.
Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, menjelaskan bahwa modus seperti ini kini semakin canggih dan sulit dikenali.
“Gambar yang terlihat polos bisa saja mengandung malware atau tautan palsu. Jika diklik, data pribadi nasabah seperti kode OTP, PIN, bahkan akses mobile banking bisa dibajak,” ujar Gusti pada Sabtu (31/5/2025).
Bank Nagari terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat terkait keamanan digital. Nasabah diimbau untuk tidak mengklik sembarang file, menggunakan antivirus yang terpercaya, serta menonaktifkan fitur unduhan otomatis di aplikasi WhatsApp.
Direktur Keuangan Bank Nagari, Roni Edrian, menambahkan bahwa kesadaran pengguna merupakan kunci utama perlindungan dari kejahatan siber.
“Jangan klik media dari orang tak dikenal. Blokir dan laporkan nomor mencurigakan. Pastikan perangkat Anda memiliki sistem keamanan yang memadai,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan literasi digital, khususnya bagi masyarakat yang belum terbiasa menghadapi kejahatan berbasis teknologi.
“Kami terus membuka jalur komunikasi bagi nasabah yang ingin bertanya atau melapor. Keamanan transaksi adalah komitmen kami,” imbuh Roni.
Modus ini, menurut para pakar, memanfaatkan teknik steganografi, yakni menyisipkan malware ke dalam file gambar. Begitu gambar dibuka, virus bekerja secara otomatis mencuri informasi atau bahkan mengendalikan sistem perangkat. Di India, seorang pengguna bahkan kehilangan dana lebih dari Rp40 juta hanya karena membuka gambar mencurigakan melalui WhatsApp.
Tasman, Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Nagari, turut mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan kiriman tak jelas.
“Kalau ragu, lebih baik abaikan. Jangan asal klik. Jika merasa ada yang janggal, segera hubungi Nagari Call di 150234. Lebih baik waspada daripada menyesal,” pungkasnya.