Beranda Pemprov Sumbar nvestasi Pasar Modal Sumbar Capai Rp12 Triliun, Gubernur Ajak Investor Dukung Daerah
metropadang.com – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, membuka Rapat Kerja Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSL BU) Sumatera Barat masa bakti 2024–2029, yang digelar di Auditorium Gubernuran, Selasa (23/9/2025).
Rapat kerja ini mengusung tema “Kolaborasi Strategis TJSLBU untuk Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Sumatera Barat” dengan tujuan menyamakan persepsi, meningkatkan komitmen, serta memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala DPMPTSP Sumbar Luhur Budianda, Kepala Dinas Sosial Sumbar Syaifullah, Ketua TJSLBU Sumbar Gusti Chandra, Sekretaris TJSLBU Sumbar Tasman, serta pengurus dan anggota forum TJSLBU Sumbar.
Dalam arahannya, Gubernur Mahyeldi menekankan bahwa TJSLBU merupakan sumber alternatif untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat. Ia meminta agar program TJSL tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan disinergikan dengan program pemerintah, serta bantuan yang disalurkan mesti tepat sasaran.
“Peran serta dunia usaha melalui program TJSL sangat penting dalam memperkuat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Aktivitas investasi di pasar modal Sumbar saja mencapai Rp12 triliun, ini potensi besar untuk membangun daerah kita. Tinggal bagaimana menarik investor, termasuk pengusaha Minang di rantau, untuk menanamkan modal di daerah,” ujar Gubernur.
Mahyeldi juga menyinggung potensi lahan kelapa sawit seluas 11 ribu hektare yang dikelola tanpa izin di Sumbar. Ia berkomitmen mendorong pengelolaannya melalui PT Agrinas Palma Nusantara, BUMN, atau koperasi, agar memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.
Selain itu, gubernur menegaskan fokus pembangunan Sumbar pada sektor pertanian dan pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi daerah.
Sementara itu, Ketua TJSLBU Sumbar, Gusti Chandra, menyampaikan bahwa forum ini merupakan wadah kolaborasi badan usaha yang berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan. Ia menegaskan TJSLBU harus mampu menyusun program yang lebih konkret, terarah, dan berdampak nyata.
“Untuk jangka pendek, TJSLBU akan fokus pada solusi kebutuhan mendesak masyarakat, seperti penanganan kemiskinan ekstrem. Untuk jangka panjang, program diarahkan memperkuat daya saing daerah, berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dan menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat maupun pelaku usaha,” jelasnya.
Rapat kerja ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk menyamakan persepsi, mengevaluasi capaian program, serta merumuskan langkah konkret ke depan, sehingga forum TJSL benar-benar mampu mendorong kesejahteraan masyarakat dan pembangunan Sumbar yang inklusif dan berkelanjutan. (adpim/mp)