iklan
metropadang.com – PT Semen Padang memperkuat komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan melalui penandatanganan kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Wisma Indarung, Rabu (23/7/2025). Kerja sama ini menandai langkah strategis dalam mendorong transformasi industri semen yang lebih ramah lingkungan dan inklusif.
Dokumen ditandatangani oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Plt Direktur Utama PT Semen Padang, Pri Gustari Akbar, disaksikan jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumbar serta manajemen Semen Padang.
Dalam sambutannya, Pri menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin dengan Pemprov Sumbar, sekaligus menegaskan bahwa kesepakatan ini akan menjadi landasan kuat bagi pengembangan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Sebagai bagian dari SIG dan salah satu perusahaan yang telah lebih dari seabad di Sumbar, kami berkomitmen mendukung pembangunan daerah melalui empat pilar utama TJSL: ekonomi, sosial, lingkungan, serta hukum dan tata kelola,” ujar Pri.
Pilar ekonomi diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur, bedah rumah, pendampingan UMKM, ekonomi sirkular, hingga akses pembiayaan mikro. Pilar sosial mencakup program beasiswa, Gerakan Tingkatkan Gizi (GENTING), pemberdayaan penyandang disabilitas, dan penguatan ekonomi masyarakat di sekitar hutan lindung.
Sementara pada aspek hukum dan tata kelola, PT Semen Padang menjalankan kerja sama dengan LPSK, penguatan HAM, serta penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Di sisi lingkungan, perusahaan aktif dalam konservasi ikan bilih dan ikan garing, penghijauan, serta pemanfaatan energi terbarukan seperti budidaya Kaliandra dan kopi, serta keikutsertaan dalam Program Kampung Iklim (ProKlim).
Pri juga menekankan pentingnya inovasi dalam penggunaan bahan bakar alternatif guna menurunkan emisi karbon. “Kami menyambut baik langkah Pemprov Sumbar dalam mendorong energi terbarukan dan berharap Semen Padang terus menjadi pelopor industri hijau di Indonesia,” tuturnya.
Penandatanganan kesepakatan ini sekaligus menjadi wujud nyata dukungan industri terhadap program unggulan Gubernur Sumatera Barat, khususnya dalam mewujudkan Sumatera Barat “Gerak Cepat Sumbar Sejahtera”. Melalui pemanfaatan energi alternatif berbasis limbah dan penguatan ekonomi sirkular di tingkat akar rumput, PT Semen Padang berperan aktif dalam mempercepat transisi energi bersih, sekaligus menjawab tantangan keberlanjutan dengan pendekatan kolaboratif.
Selain itu, Kolaborasi antara PT Semen Padang dan Pemprov Sumbar ini juga sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran. Melalui komitmen pada transisi energi terbarukan, penguatan ekonomi sirkular, pemberdayaan UMKM, hingga program sosial seperti beasiswa dan peningkatan gizi masyarakat, Kerjasama ini turut berkontribusi terhadap pencapaian Asta Cita ke-1 tentang peningkatan kesejahteraan rakyat, Asta Cita ke-3 tentang pembangunan energi berkelanjutan dan ekonomi hijau, serta Asta Cita ke-5 yang menekankan pentingnya ekonomi inklusif berbasis kerakyatan.
Gubernur Mahyeldi menyambut baik kerja sama ini sebagai kelanjutan dari sinergi yang sudah terbangun, seperti pada sektor UMKM, konservasi ikan bilih, dan pemanfaatan Kaliandra sebagai biomassa. Ia menyebut, kontribusi energi bersih di Sumbar telah mencapai 30 persen dari total kebutuhan, dengan 50 persen di antaranya berasal dari energi listrik.
“Kesepakatan ini menegaskan arah kita untuk menjadikan Sumbar sebagai green province. Kami mendorong pemanfaatan bahan bakar alternatif dari limbah seperti Kaliandra, sampah, dan limbah sawit. Ini bukan sekadar solusi industri, tetapi juga peluang untuk pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Ia optimistis, dengan dukungan sektor industri seperti PT Semen Padang, cita-cita mewujudkan provinsi hijau dapat tercapai lebih cepat. “Keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat harus berjalan beriringan. Semoga Semen Padang terus berkembang dan memberi kontribusi nyata bagi Sumbar,” tutup Mahyeldi.
Kesepakatan ini diharapkan menjadi katalisator terwujudnya ekosistem pembangunan berkelanjutan yang menyatukan kepentingan lingkungan, ekonomi, dan sosial, serta memperkuat daya saing industri semen nasional di tengah tuntutan global akan produk yang ramah lingkungan. (mp)