Mahasiswa KKN UNP Ciptakan Alat Angkat Sampah Otomatis dan Paving Block Ramah Lingkungan di Pasaman Barat

0
1103
metropadang.com – Persoalan klasik mengenai sampah di saluran irigasi yang selama ini menjadi momok di sejumlah daerah, mendapat sentuhan solusi inovatif dari para mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP). Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Nagari Desa Baru, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mereka menciptakan sebuah alat pengangkat sampah otomatis berbasis conveyor dan memanfaatkan kembali sampah menjadi paving block ramah lingkungan.
Berbekal keprihatinan terhadap kondisi saluran irigasi yang dipenuhi sampah, para mahasiswa dari berbagai jurusan ini memutuskan untuk tidak hanya hadir memberikan penyuluhan atau seminar, tetapi meninggalkan dampak nyata. Salah satunya, dengan merancang alat sederhana namun efektif, berupa conveyor belt yang digerakkan motor listrik.
“Alat ini kami buat setelah melakukan observasi di lapangan. Sampah terus menumpuk dan menghambat aliran air. Maka kami merancang sistem sabuk berjalan yang bisa menyaring dan mengangkat sampah dari irigasi ke daratan secara otomatis,” ujar Sandi, mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNP, Rabu (16/7/2025).
Setelah melalui proses desain dan perakitan sederhana, alat ini berhasil diuji coba dan mampu mengangkat berbagai jenis sampah seperti plastik, ranting, daun, dan limbah organik lainnya. Alat tersebut dipasang secara miring di sisi saluran, sehingga arus air akan membawa sampah ke mulut conveyor dan mengangkutnya ke atas darat.
Lebih lanjut, para mahasiswa KKN tidak ingin sampah hanya dikumpulkan dan dibuang. Mereka mengolahnya menjadi paving block. Sampah plastik dan limbah organik dicampur dengan semen dan dicetak dengan alat sederhana menjadi bahan bangunan alternatif.
“Kami melihat potensi daur ulang dari sampah. Selain membersihkan lingkungan, kami juga ingin memberi nilai tambah. Paving block ini bisa digunakan untuk jalan setapak atau halaman rumah,” tambah salah satu anggota tim KKN.
Tak hanya berinovasi, mahasiswa KKN UNP juga mengajak warga setempat untuk terlibat. Mereka menggelar pelatihan pembuatan paving block dengan memanfaatkan limbah sekitar. Dengan begitu, keberlanjutan program tetap terjaga meskipun masa KKN telah berakhir.
Warga sekitar menyambut antusias gagasan ini. Sarmanda, tokoh masyarakat Desa Baru, mengaku sangat terbantu dengan inovasi tersebut.
“Kami bangga anak-anak mahasiswa datang bukan hanya belajar, tapi benar-benar memberi solusi. Harapan kami, alat ini bisa diproduksi lebih banyak dan digunakan di wilayah lain,” ujarnya.
Ia juga mendorong agar pemerintah daerah maupun swasta turut mendukung pengembangan alat ini serta pemanfaatan hasil daur ulang menjadi produk ekonomi.
Program KKN UNP tahun ini membuktikan bahwa semangat mahasiswa dalam melihat permasalahan masyarakat bisa menghasilkan teknologi tepat guna yang aplikatif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat. (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini