iklan
metropadang.com – Rumah kayu tua bergaya Minangkabau yang dulu menjadi latar utama serial “Siti Nurbaya” kini nyaris dilupakan. Berdiri rapuh di tengah rimbun pepohonan Studio Alam TVRI, rumah itu tinggal menunggu waktu hingga akhirnya secercah harapan muncul.
Sabtu (24/5/2025) lalu, Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Chandra, datang meninjau langsung rumah legendaris tersebut bersama jajaran. Mereka disambut oleh Dirut TVRI, Iman Brotoseno, untuk membahas rencana besar: merevitalisasi rumah Siti Nurbaya dan menghidupkannya kembali sebagai pusat budaya Minang di tanah rantau.
“Ini bukan sekadar bangunan, tapi simbol yang menyimpan cerita, memori kolektif, dan rasa rindu masyarakat Minang. Kami ingin tempat ini hidup kembali, menjadi rumah yang menyambut diaspora dan generasi muda,” ujar Gusti Chandra saat berdiri di beranda rumah yang mulai lapuk dimakan usia.
Rumah Siti Nurbaya dulunya ramai dikunjungi saat serial tersebut menjadi primadona televisi Indonesia. Kini, proyek revitalisasi yang digagas Bank Nagari akan menyulap tempat itu menjadi ruang budaya terbuka. Tidak hanya direnovasi, rumah ini akan diperluas sebagai bagian dari Anjungan Sumatera Barat di Studio Alam.
Gusti Chandra menyebut, revitalisasi ini bertujuan ganda: melestarikan budaya Minangkabau dan membuka ruang produktif bagi komunitas Minang di Jabodetabek. “Bayangkan jika di sini ada pentas randai, pameran songket, atau diskusi sastra. Ini bisa jadi jembatan budaya yang kuat,” ucapnya.
Dukungan juga datang dari Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, yang sebelumnya telah mengunjungi lokasi dan berharap rumah ini menjadi panggung seni budaya, serta wadah menampilkan kekayaan etnik Minang.