metropadang.com – Bupati Agam Ir. H. Benni Warlis, MM, menggelar diskusi bersama PT INO terkait kondisi Danau Maninjau di Mess Pemkab. Agam, Belakang Balok, Kamis (20/3).
Diskusi ini membahas upaya penanganan permasalahan lingkungan di Danau Maninjau tanpa mengganggu mata pencaharian masyarakat.
Bupati Agam menyoroti bahwa Danau Maninjau, yang dulunya menjadi destinasi wisata unggulan dengan banyak kunjungan wisatawan mancanegara, kini berada dalam kondisi memprihatinkan. Ia menegaskan perlunya keseimbangan antara sektor perikanan dan pariwisata agar ekosistem danau tetap terjaga.
“Saat ini, Danau Maninjau menghadapi dilema besar, apakah diprioritaskan untuk pariwisata atau perikanan. Jika perikanan terus berjalan tanpa pengelolaan yang baik, beberapa kali dalam satu musim bisa terjadi ledakan sulfur yang mengakibatkan kematian ikan secara massal,” ujarnya.
Pemkab. Agam telah berupaya mengalihkan budidaya ikan dari keramba jaring apung ke perikanan darat serta mendorong masyarakat untuk beralih profesi. Namun, permasalahan endapan danau serta aroma tak sedap masih menjadi kendala yang berdampak besar terhadap sektor pariwisata.
Dalam diskusi tersebut, Bupati Agam menekankan pentingnya intervensi konkret yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
“Kita harus mencari solusi yang tidak mengusik mata pencarian masyarakat, tetapi juga tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Bagaimana masyarakat bisa tetap berjalan dengan kondisi danau yang lebih baik?, ” katanya.
Diskusi ini menjadi langkah awal dalam merumuskan solusi terbaik bagi Danau Maninjau, dengan harapan dapat mengembalikan kejayaan danau sebagai destinasi wisata tanpa mengabaikan keberlangsungan ekonomi masyarakat sekitar. (ri/mp)