Bea Cukai Dukung UMKM Naik Kelas 

0
460
iklan
Banda Aceh (14/10/2024) – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea  Cukai) Aceh berkunjung ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kerajinan Enceng Gondok  di Desa Kubu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, yaitu UMKM EG Craft pada  Jumat 11 Oktober 2024. Kunjungan tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan dan asistensi  langsung terhadap UMKM yang berada di wilayah provinsi Aceh. 
“Pada tahun 2024 ini, kurang lebih sebanyak 25 UMKM di wilayah Aceh yang masuk dalam  binaan Bea Cukai Aceh. Dan ini langsung di bawah asistensi dan binaan Kantor Pengawasan dan  Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di wilayah Aceh, diantaranya UMKM di Sabang dilakukan oleh  KPPBC Sabang, UMKM Banda Aceh dan Aceh Besar oleh KPPBC Banda Aceh, UMKM Simeuleu,  Aceh Barat dan Aceh Jaya oleh KPPBC Meulaboh, UMKM Aceh Tengah dan Bener Meriah oleh  KPPBC Lhokseumawe serta UMKM Aceh Tenggara, Aceh Tamiang dan Langsa oleh KPPBC  Langsa” ungkap Leni Rahmasari, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai.  
Beberapa UMKM yang menjadi binaan Bea Cukai Aceh adalah UMKM yang bergerak pada  usaha pengolahan produk makanan, pertanian dan perkebunan, kelautan dan perikanan, industri  tepung kelapa, industri kerajinan, industri fashion, industri hasil tembakau dan rokok, industri obat  tradisional, industri makanan dan minuman, dan industri lainnya. “Kemaren Tim Bea Cukai  berkunjung langsung ke UMKM Kerajinan Enceng Gondok EG Craft. Kita dengar dan beri masukan  langsung kepada mereka, agar yang bersangkutan semakin berkembang dan terus meningkatkan  kapasitasnya, sehingga mampu bersaing di pasar internasional” papar Leni. 
Pada kunjungan tersebut Bea Cukai juga mendapatkan masukan dari UMKM EG Craft, bahwa  yang bersangkutan saat ini sedang mengalami masalah terkait supply bahan baku. Bahan baku  Enceng Gondok yang merupakan bahan utama dari pengrajin EG. Craft makin susah di dapat. Informasi yang diterima bahwa Enceng Gondok di desa tersebut banyak yang punah atau mati,  sehingga mareka harus mendatangkan bahan baku dari kota Meulaboh, hal ini menjadi salah satu  hambatan karena ongkos produksinya naik. “Nanti kami coba koordinasi dengan pemerintah  Kabupaten Aceh Barat, agar bisa dilakukan pengecekan di lapangan, apa penyebab punahnya  Enceng Gondok di daerah tersebut serta solusi penanganan yang terbaik” ujar Leni. 
UMKM merupakan critical engine bagi perekonomian di Indonesia. Bea Cukai berkomitmen  untuk terus mendukung UMKM naik kelas “Dengan instansi kementerian keuangan dan non kementerian keuangan kita coba lakukan koordinasi, untuk bersama-sama membangun UMKM agar  lebih mandiri dan siap ekspor” pungkas Leni.  (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini