metropadang.com | Pesisir Selatan
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pesisir Selatan (Pessel) himbau kepada para perantau yang akan melakukan perjalanan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah tahun 2024 ini guna meningkatkan kewaspadaannya.
Hal itu disampaikannya karena kondisi cuaca yang tidak disebutkan pasca bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi pada 7-8 Maret 2024 lalu.
“Hujan deras yang terjadi seketika, bisa saja membuat beberapa titik ruas jalan rusak dan juga tertimbun longsor. Ini saya sampaikan karena pada lebaran tahun ini, diprediksi para perantau yang akan melakukan mudik ke Pessel akan lebih meningkat dibandingkan tahun lalu,” katanya.
Dijelaskannya bahwa kondisi yang cukup rawan itu tidak hanya terjadi di sepanjang jalan nasional di Siguntur, Barung Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan, dan Bukit Putus Painan.
Tapi juga di Bukit Pulai Kecamatan Batang Kapas, Bukit Punai Balaiselasa, dan Bukit Buai Tapan. Demikian juga di ruas jalan Pessel-Kerinci, tepatnya antara pasar Tapan Kecamatan Basa IV Balai Tapan dengan Kerinci Provinsi Jambi, jelasnya.
Di ruas jalan pasar Tapan-Kerinci yang menghubungkan Sumbar dengan Jambi itu, terdapat sekitar tujuh titik rawan longsor.
Selain itu jalannya juga sempit dan memiliki tikungan yang tajam. Agar ancaman setara dengan itu tidak terjadi, sehingga pemerintah daerah juga menyiagakan satu unit alat berat di kawasan itu. Tujuannya agar penanganan bisa cepat dilakukan, terutama bila ancaman bencana seperti longsor terjadi dengan tiba -tiba,” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Pessel, Fahrezi Eka Siska ketika dihubungi menjelaskan bahwa panjang ruas jalan Tapan-Kerinci yang tergolong rawan longsor itu mencapai 60 kilometer.
Pada ruas jalan yang mencapai 60 kilometer itu, kewenangannya ada pada dua provinsi, yakni Sumbar dan Jambi.
“Agar kenyamanan dan keselamatan warga yang memanfaatkan jalur ini tercapai, maka koordinasi dengan pihak provinsi pun kita lakukan,” timpalnya. (mp)