Diskusi “Chip In” di Tanah Datar, Bahas Aktivitas Dakwah di Ruang Digital

0
2894
iklan

Kabupaten Tanah Datar, 28 Maret 2024 – Era digital telah banyak dimanfaatkan oleh para pendakwah untuk menyampaikan ajaran agama dengan mengajak dan menebar kebaikan. Aktivitas ini diharapkan mampu mengidentifikasi sekaligus menyikapi pelanggaran dan perilaku kurang etis di ruang digital.

Untuk memberikan pemahaman penggunaan media digital dalam menyebarkan dakwah dan ajaran agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama sejumlah komunitas pemuda di Sumatera Barat akan menggelar diskusi literasi digital ”chip in” di Stadion Gumarang Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar, Jumat (29/3) sore, mulai pukul 15.00 WIB.

Diskusi luring (offline) itu rencananya akan diikuti beberapa komunitas pemuda di wilayah Sumatera Barat. Di antaranya: Ikatan Pemuda Batusangkar, Ikatan Pemuda Solok Selatan, Ikatan Pemuda Tanah Datar, Ikatan Pemuda Pasaman Barat – Tanah Datar, dan Himpunan Pemuda Lima Kaum.

”Diskusi offline lintas komunitas ini dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/registrasikomunitastanahdatar2903. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000,- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media,  Kamis (28/2).

Mengusung tema ”Aktivitas Dakwah di Ruang Digital”, diskusi akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, kreator konten Verio Hasferi, Dewan Pembina Relawan TIK Sumatera Barat Yonisman, dan Jefri Imilda Saputra selaku moderator.

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menegaskan, pelanggaran etika di ruang digital pada umumnya bisa berupa informasi hoaks, ujaran kebencian, pornografi, perundungan, dan konten negatif lainnya. Untuk itu, interaksi, partisipasi, dan kolaborasi para pendakwah diharapkan mampu memberi rasa nyaman ruang digital.

”Adapun prinsip dan ruang lingkup etika yang harus dijunjung, yakni: kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan. Etika itu berlaku di seluruh platform media digital seperti YouTube, Facebook Page, maupun Instagram,” imbuh Kemenkominfo.

Diskusi “chip in” seperti dihelat di Tanah Datar ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD adalah salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah

Kemenkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Mengutip survei yang dirilis APJII, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” pungkas Kemenkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini