APAKAH NILAI AKADEMIS ANAK DIPENGARUHI OLEH MIGRASI ORANGTUA?

0
627
Dr. Yulia Anas, SE. MSi Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Andalas
iklan
Oleh Dr. Yulia Anas, SE. MSi
(Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Andalas)
Metro Padang.com – Migrasi internal dalam negeri meningkatkan status sosio-ekonomi keluarga melalui  peningkatan pendapatan dan konsumsi (Deb & Seck (2009). Banyaknya migran berstatus  keluarga apakah berdampak terhadap kesejahteraan anak-anak, apakah mereka tetap  menerima hak-haknya, masih bersekolah, masih tetap menerima kasih sayang yang  diharapkan, apakah mereka sekolah dan bekerja, apakah mereka masuk dalam perangkap   sebagai pekerja anak, apakah mereka sehat dan lainnya?
Menurut Antman (2012) dampak migrasi orangtua terhadap anak migran tergantung pada keseimbangan dampak positif  dan negatif dari peningkatan pendapatan dan ketidakhadiran orang tua. Meskipun migrasi  orang tua akan meningkatkan pendapatan dan sumber daya rumah tangga untuk  berinvestasi pada anak-anak, namun migrasi orang tua dapat berdampak buruk pada anak-  anak, termasuk dampaknya terhadap pendidikan anak migran
Dampak migrasi orang tua terhadap pendidikan anak diperkirakan berbeda-beda. Masih sedikit yang membahas tentang dampak migrasi terhadap pendidikan anak, apakah anak migran lebihbaik pendidikannya ataukah sebaliknya bila dibandingkan dengan anak non migran.
Dengan menggunakan metode 2-SLS,Variabel Instrumen, dan data IFLS5 terhadap 372 anak migran,dan menggunakan variabel nilai akhir dari mata Pelajaran Pendidikan dasar yaitu nilai ujian akhir Bahasa Indonesia dan Matematika pada tingkat Sekolah Dasar di Indonesia, peroleh hasil bahwa nilai ujian Bahasa Indonesia dan nilai Matematika anak migran lebih tinggi bila dibandingkan dengan anak non migran.
Bila dilihat secara statistik hubungannya adalah negatif, menunjukkan bahwa migrasi orangtua berpengaruh terhadap penurunan nilai ujian Bahasa Indonesia dan nilai ujian Matematika anak migran bila dibandingkan dengan anak non migran.
Namun ketika diuji dengan metode 2 SLS ternyata terdapat variabel lain yang
lebih besar mempengaruhi nilai ujian Bahasa Indonesia dan Matematika anak migran
selain karena migrasi orangtua atau dengan kata lain tidak significant migrasi orangtua
mempengaruhi Nilai ujian Bahasa Indonesia dan Matematika.
Secara umum nilai ujian Bahasa Indonesia dan nilai Matematika lebih dipengaruhi oleh
karakteristik anak, karakteristik orangtua dan karateristik rumahtangga. Nilai Bahasa
Indonesia dipengaruhi oleh karakteristik orangtua dan karakteristik rumahtangga,
sedangkan nilai Matematika selain dipengaruhi oleh karakteristik orangtua dan karakteristik
rumahtangga, juga dipengaruhi oleh karakteristik anak.
Karakteristik anak mempengaruhi nilai Matematika melalui usia anak, makanan bergizi
dan bila anak dirawat oleh ibunya. Usia anak dan makanan bergizi mempengaruhi nilai
ujian Matematika anak secara positif dan signifikan. Semakin bertambah usia anak maka
akan meningkatkan nilai Ujian Matematikanya. Anak yang makan makanan bergizi akan
memiliki nilai Matematika yang lebih tinggi dari anak yang tidak memakan makanan
bergizi.
Namun disini anak yang di rawat ibu justru berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai Matematika anak bila dibandingkan apabila anak dirawat oleh ayahnya.
Dengan kata lain anak yang dirawat oleh ayahnya akan cenderung memiliki nilai ujian
matematika yang lebih baik bila dibandingkan dengan apabila anak dirawat oleh ibunya,
dikarenakan tingkat pendidikan ayah mempengaruhi nilai matematika anak secara positif
dan signifikan. Baker (2016) juga menyatakan bahwa anak – anak yang orangtuanya lebih
berpendidikan berhubungan positif dengan kemampuan anak – anak untuk membaca,
lebih tinggi dari anak – anak yang orang tuanya yang kurang berpendidikan. Sedangkan
untuk nilai Bahasa Indonesia tidak dipengaruhi oleh pendidikan ayah, tetapi justru
dipengaruhi oleh pendidikan ibu
Karakteristik rumahtangga juga mempengaruhi nilai Bahasa Indonesia dan nilai
Matematika anak melalui pendapatan rumahtangga dan kondisi rumahtangga miskin.
Pendapatan rumahtangga berhubungan positif dan signifikan dengan nilai matematika
anak, namun mempengaruhi nilai Bahasa Indonesia.
Hal ini dikarenakan tingginya pendapatan rumahtangga menyebakan kebutuhan untuk pendidikan anak terpenuhi, seperti diikutkan anak dalam belajar tambahan seperti mengikuti kursus khusus materi Matematika, membeli buku dan lainnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Baker (2016) yang menyatakan bahwa jam kerja ayah mempengaruhi perkembangan kognitif anak melalui nilai skor membaca dan matematika anak secara positif, karena ayah yang bekerja lebih lama umumnya berpendapatan lebih banyak sehingga dapat memenuhi kebutuhan anak
yang lebih baik. Nilai ujian Matematika dan nilai Bahasa Indonesia juga dipengaruhi
oleh rumah tangga miskin secara positif dan signifikan, yang berarti meskipun kondisi
rumahtangga miskin tetap menunjukkan minat belajar yang tetap tinggi bagi anak
secara keseluruhan bila dibandingkan dengan rumahtangga yang tidak miskin.
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa migrasi orangtua tidak
mempengaruhi secara signifikan Nilai Ujian Bahasa Indonesia dan Nilai Ujian
Matematika anak migran. Yang mempengaruhi adalah usia anak, makanan
bergizi, anak dirawat oleh ibu, pendidikan ayah dan ibu, ayah bekerja, BMI ayah
normal, pendapatan rumahtangga dan kondisi rumahtangga miskin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini