“Keripik bawang adalah salah satu cemilan yang terbuat dari tepung terigu, tepung sagu dan tentunya bawang merah dan bawang putih. Rasa khas dari kedua bawang ini menjadikan keripik bawang memiliki rasa gurih-gurih asin”.
Produksi kerupuk bawang ini terletak di kota Bukit Tinggi Sumatra Barat.Kerupuk Bawang ini sudah berdiri sejak tahun 2015 dan berhasil bertahan hingga saat ini.Terletak tidak jauh dari pusat kota Bukit Tinggi Lokasi tepat berada di Jalan Raya Bukit Tinggi kecamatan Banuh Hampu, Sumatra Barat.
Bisnis kerupuk bawang ini banyak di sukai di kalanganan anak anak, remaja, dewasa hingga kalangan tua,Hal ini dikarenakan banyak Kerupuk Bawang di jadikan ole ole khas padang karna bungkusan nya yang menarik dan gampang di bawa kemana mana bagi wisatawan yang datang ke daerah Bukit Tinggi tersebut, terbukti sangat disukai oleh sebagian besar orang Indonesia. Dan tidak dapat dipungkiri juga bahwasanya kerupuk bawang sudah sangat banyak di kenal di indonesia.
Meski begitu, bisnis ini terbilang cukup menjanjikan ditengah krisis ekonomi yang terus berlanjut pada saat-saat sulit seperti sekarang ini.
Tentunya untuk membuat bisnis seperti kerupuk bawang yang tetap menguntungkan diperlukan suatu strategi yang tepat untuk dapat memenangkan hati dari konsumen.
Pada umumnya satu bungkus keripik bawang yang beratnya 200 gram di bandrol dengan kisaran Rp10 ribu hingga lebih. Dan kerupuk sanjai lain nya di bandrol dengan harga Rp13 ribu hingga RP16 ribu.
Tidak hanya warga wisatawan yang datang ke daerah ini yang mengemari kerupuk ini,namun juga warga sumbar yang pergi ke berbagai daerah juga membekal diri dengan kerupuk ini. Sebut saja Jamaah Haji hasal sumbar, Muhammad Zeni(43 tahun).
Laki laki yang berprofesi sebagai guru di Smp 31 Kota Padang ini membawa kerupuk ini hingga ke arab saudi.
Memotong atau meracik kerupuk kini masih menggunakan media manual yang dimana masih memakai pisau saja, dalam seminggu proses pembuatannya dilakukan sebanyak dua kali yang di mana satu minggu nya menghasilkan 30 kilo.
Biaya sekali pembuatan hanya menghabiskan Rp400 atau RP500 ribu saja.Omset yang di terima setiap bulan nya yang di hasilkan dari kerupuk bawang ini pula sebesar Rp4.000.000 dan pendapatan ini bisa di bilang dalam keadaan stabil.
Proses pengorengan(dokumentasi azuandi)
Setelah proses pemotongan atau meracik disini kita di perlihat kan dengan adanya wajan yang besar yag bertujuan untuk proses pengorengan, proses penggorengan ini pula bisa memakan waktu dari pagi hingga ke sore, proses penggorengan ini satu hari nya mencapai 15 kilo dan minyak goreng yang gunakan sebanyak 15 liter. Disini minyak yang pergunakan adalah minyak yang bagus dan berkualitas.
Proses pembungkusan kerupuk bawang seberat 200 gram(dokumentasi azuandi)
Proses pembungkusan ini dilakukan dengan cara pada umumnya yang masih menggunakan tangan kemudian hasil yang di bungkus di pres menggunakan impulse sealer guna supaya tidak ada agin yang masuk dan kerupuk pun akan tahan lama.
Setelah semua proses di lakukan saat nya proses pemasan kerupuk bawang yang mana pemasaran ini hanya dengan cara di letakan di beberapa toko yang ada di Pekan Baru, Padang, dan daerah asal Bukit Tinggi seperti : Super market, Mini market, Toko ole ole ,indomaret, dan sejenisnya”, ujar pak andi sebagai salah satu pemilik kerupuk bawang
“Tujuan di buat nya kerupuk sanjai atau kerupuk bawang ini supaya adanya ole ole ciri kas dari sumatra barat ini yang pusat nya di bukit tinggi, ujar pak andi.