Sosialisasi Stunting dan Imunisasi di Nagari Sako Pasia Talang Solok Selatan

0
315
iklan

Ketua Tim  :  Dr. Sosmiarti, SE, MSi

Metro Padang.comNagari Sako Pasia Talang merupakan nagari yang  berada di Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Terdapat 4 jorong di Nagari Sako pasia talang, yaitu  Jorong Mudiak Lolo Barat, Mudiak Lolo Timur, Mudiak Lolo Selatan dan Jorong Mudiak Lolo Utara. Menurut penelitian pada 2019 di Puskesmas Muara Labuh, didapatkan data bahwa 24 dari 37 sampel menderita stunting.1 Di Sako pasia talang, terdapat 1 balita yang didiagnosis menderita stunting, namun menurut bidan desa didaerah tersebut, balita tersebut sudah pindah ke daerah lain, sehingga saat ini tidak ada balita yang menderita stunting didaerah tersebut.

Stunting seringkali tidak terdeteksi di masyarakat dengan perawakan pendek, sehingga seringkali balita stunting dianggap normal oleh orang sekitar. Penyebab sulitnya dalam mengidentifikasi balita stunting salah satunya adalah kurangnya pemeriksaan rutin oleh pelayanan kesehatan primer. Saat ini stunting dianggap sebagai prioritas kesehatan global setelah selalu dipandang sebelah mata. WHO memasukkan stunting sebagai salah satu dari 6 target masalah nutrisi yang akan ditanggulangi.

Ibu dengan anak Balita di Nagari Sako pasia talang dikatakan cukup patuh untuk datang ke posyandu, menurut bidan daerah tersebut, hampir seluruh ibu rutin datang ke posyandu, namun terdapat 2 ibu yang tidak mau datang ke posyandu akibat ketidak yakinan dengan ilmu kesehatan. Umumnya Ibu di Sako pasia talang mengerti mengenai pentingnya gizi bayi, namun banyaknya Ibu di Sako pasia talang masih tidak mengerti mengenai stunting\dan penyebabnya.

Disamping itu, banyak Ibu diposyandu tersebut tidak mengerti mengenai pentingnya imunisasi bayi, bahkan banyak yang tidak mau anaknya divaksin dikarenakan info-info hoax mengenai vaksin yang mereka percayai. Umumnya ibu yang tidak mau anaknya di imunisasi di sako pasia talang tidak datang ke posyandu, namun kader posyandu dan bidan nagari akan follow up mengenai kesehatan bayi Ibu-ibu tersebut. Namun hampir semua dari Ibu di posyandu tersebut mau anaknya di Imunisasi secara rutin walaupun tidak mengerti mengenai imunisasi tersebut.

Solusi Agar Ibu-ibu mengerti mengenai pentingnya gizi bayi dan apa dampaknya jika bayi menderita gizi buruk, maka perlu diberikan penyuluhan kepada Ibu-ibu didaerah Sako pasia talang mengenai masalah gizi dan cara memantau perkembangan gizi bayi. Disamping itu, penyakit dapat menyebabkan kebutuhan gizi bayi meningkat, imunisasi dapat mencegah bayi-bayi untuk terinfeksi penyakit, sehingga diperlukan sosialisasi kepada Ibu-ibu di Sako pasia talang mengenai pentingnya imunisasi, penjelasan mengenai setiap jenis-jenis imunisasi yang wajib diterima bayi hingga 5 tahun dan jadwal imunisasi rutin untuk bayi.

Metode yang digunakan yaitu metode presentasi dan diskusi. Dimana presentan menggunakan leaflet ataupun powerpoint yang dicetak lalu menjelaskan kepada pendengar mengenai topik yang akan dibahas lalu dibuka sesi tanya jawab agar pendengar lebih paham mengenai topik yang sedang dibicarakan. Hasil Kegiatan Program kerja yang telah dilakukan berhasil memberikan penyuluhan kepada Ibu yang sedang berkunjung ke posyandu di mudiak lolo selatan.  Ibu-ibu tersebut dapat memahami hal yang disampaikan presentan dan kedepannya diharapkan tidak salah kaprah lagi mengenai imunisasi dan gizi anak.

Masalah yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah: Ibu-ibu yang datang satu-satu(tidak serentak) sehingga Ibu-ibu yang datang cepat harus menunggu terlebih dahulu sebelum sosialisasi dimulai.. Tantangan:yang dihadapi adalah tidak adanya proyektor sehingga metode penyampaian materi harus dicari cara lain. Sedangkan Solusi: Untuk lebih mudah dipahami, Ibu-ibu diberikan leaflet dan powerpoint diprint sehingga bisa menjadi slide yang dapat dipahami. (MP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini