Oleh: Erisa Kurniati, M.Pd.
Metro Padang.com Proses Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) di kelas dinilai tidak efektif, hal ini dilihat dari hasil belajar siswa yang mayoritas tidak dapat mencapai nilai KKM, artinya siswa tidak dapat memahami konsep materi yang diberikan oleh guru melalui proses pemecahan masalah, sehingga perlu mengembangkan model pembelajaran Bahasa Inggris yang tepat sesuai dengan kurikulum 2013.
Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti telah mengembangan sebuah model pembelajaran baru yaitu Problem Based Learning with Communicative Games (PBL-CG) untuk diimplementasikan pada pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar yang sesuai dengan Tujuan dan capaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 serta karakter belajar bahasa pada anak di usia sekolah Dasar.
Dalam hal ini anak pada usia Sekolah Dasar (Usia 7-12 tahun) berada pada tahapan operasional konkrit menurut teori perkembangan kognitif piaget (anak memiliki konsentrasi yang singkat, mudah bosan, anak suka bermain dan dilibatkan langsung dalam proses permainan, anak suka melakukan sesuatu yang menyenangkan meski tidak paham tujuannya, namun jika diarahkan dalam proses pembelajaran yang terstruktur (konstruk) anak akan mempelajari sesuatu berupa konsep/disini terjadi proses pembelajaran yang bermakna yaitu siswa memahami konsep materi pembelajaran melalui proses yang bermakna. Siswa belajar dari proses meniru (mendengarkan dan meniru/ mengucapkan dan melakukan sesuatu kembali)
Model PBL-CG merupakan pengembangan dari model PBL yang telah ada sebelumnya, yang mana diketahu bahwa model PBL mampu melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa/HOTS melalui proses pemecahan masalah, namun untuk pembelajaran Bahasa Inggris pada tingkat SD, strategi pemecahan masalah yang diterapkan oleh guru tidak efektif memotivasi siswa dalam belajar bahasa inggris sehingga siswa menjadi bosan, malas, dan mengantuk saat belajar.
Maka dari itu perlu adanya suatu aktivitas pembelajaran yang menyenangkan yang diterapkan melalui strategi pembelajaran aktif dan menyenangkan yang sesuai dengan karakter belajar siswa, kurikulum 2013, dan teori permainan. Dalam hal ini, diketahui bahwa karakter belajar siswa SD adalah bermain, namun tidak semua permainan efektif, permainan yang tepat diterapkan pada pembelajaran bahasa inggris yang berbasis pemecahan masalah adalah permainan komunikatif. Selain dapat memotivasi siswa, aktivitas pemecahan masalah pada permainan ini dapat melatih kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara sederhana baik secara lisan maupun tulisan (siswa pada usia SD belajar bahasa melalui proses meniru yaitu mendengarkan dan mengucapkan kembali/komunikasi)
Prosedur pengembangan model PBL-CG menggunakan model desain instruksional dengan pendekatan ADDIE yang terdiri dari beberapa proses tahapan pengembangan, yaitu 1) Analysis (analisis) yang meliputi analisis kebutuhan model PBL, analisis masalah, analisis kurikulum, analisis karakter pembelajaran siswa SD dan analisis teori, 2) Design (desain) meliputi lima komponen model yaitu sintaks pembelajaran, prinsip reaksi, system social, system pendukung, dan dampak instruksional serta dampak pengiring, 3) Development (pengembangan) yaitu terdiri dari buku model PBL-CG, buku guru yang merupakan panduan implementasi model PBL-CG untuk pengajaran Bahasa Inggris di SD dan, buku teks pembelajaran Bahasa Inggris bagi siswa kelas V Sekolah Dasar yang berbasis permainan komunikatif, 4) Implementation (implementasi) yaitu uji coba implementasi model PBL-CG beserta system pendukungnya di beberapa Sekolah Dasar di Kota Jambi, dan 5) Evaluation (evaluasi) yaitu pengujian praktikalitas serta efektivitas model PBL-CG untuk pengajaran Bahasa Inggris di SD yang dilihat dari penilaian pengguna (guru dan siswa), hasil belajar siswa, serta penilaian aktivitas pembelajaran Bahasa Inggris di kelas sehingga model PBL-CG yang dikembangkan telah dinyatakan valid, praktis serta efektif sehingga tepat digunakan oleh guru untuk pembelajaran Bahasa Inggris berbasis penyelesaian masalah pada tingkat Sekolah Dasar.
Selanjutnya, model PBL-CG yang telah dikembangkan terbukti lebih efektif diterapkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar dibandingkan model sebelumnya. Hal ini diketahui dari hasil implementasi model PBL-CG yang membuktikan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dengaan menggunakan Model PBL-CG dapat melatih kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa SD (HOTS) melalui kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Kemudian, permainan komunikatif yang digunakan pada model PBL-CG dapat memotivasi siswa siswa belajar dengan proses yang menyenangkan melalui aktivitas-aktivitas komunikasi secara lisan maupun tulisan dapat melatih siswa untuk berbicara dengan menggunakan bahasa inggris aktif maupun pasif. Selain itu, permainan komunikatif yang digunakan sebagai alat pemecahan masalah pada model PBL-CG ini dilaksanakan secara berkelompok sehingga dapat melatih siswa untuk saling bekerja sama dalam belajar, percaya diri untuk mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan.
Terakhir, pembelajaran Bahasa Inggris SD dengan menggunakan model PBL-CG, merupakan serangkaian rancangan pembelajaran yang berisi aktivitas-aktivitas pembelajaran yang gembira dan menyenangkan dengan menggunakan pendekatan saintifik sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan gembira. Siswa termotivasi untuk belajar, lebih percaya diri dalam berbicara, meningkatkan kerja sama dalam kelompok serta meningkatkan keterampilan berbicara siswa (menggunakan bahasa inggris aktif maupun pasif).
Oleh: Erisa Kurniati, M.Pd. (Mahasiswi S3 Ilmu Pendidikan, Pps Universitas Negeri Padang)
*