metropadang.com – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) secara resmi memulai pelaksanaan program rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada 7 Maret 2024 lalu.
Simbolisasi dimulainya pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama di Nagari Rantau Simalenang Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Selasa (27/5/2025), oleh Bupati Pessel Hendrajoni. Turut hadir Ketua DPRD Darmansyah, Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim, Kalaksa BPBD Yuskardi, Kadis PUTR Yusvianty, serta unsur Forkopimca setempat.
“Bencana ini menyebabkan kerusakan cukup parah, terutama pada sektor perumahan,” kata Bupati Hendrajoni dalam sambutannya.
Berdasarkan data resmi, terdapat 1.240 unit rumah terdampak, yang terdiri dari 241 unit rusak berat, 509 rusak sedang, dan 490 rusak ringan. Untuk pemulihan, Pemkab Pessel menerima Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB senilai Rp 37,08 miliar.
“Dana akan dialokasikan sesuai tingkat kerusakan, yakni Rp 15 juta untuk rumah rusak ringan, Rp 30 juta untuk rusak sedang, dan Rp 60 juta untuk pembangunan rumah rusak berat,” jelas Hendrajoni.
Pembangunan rumah akan dilaksanakan oleh PT Haza Gemilang Abadi menggunakan model Rumah Instan Sehat Aman (RISHAM) tipe 36, demi menjamin kualitas dan ketahanan bangunan.
Peletakan batu pertama dilakukan di kediaman Pepy Mayulita, salah seorang warga yang rumahnya hanyut terbawa banjir bandang.
Bupati mengimbau masyarakat penerima manfaat untuk menggunakan bantuan secara bijak. Ia juga meminta semua pihak mengawasi pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai target.
“Saya harap bantuan ini tepat sasaran dan menjadi langkah awal pemulihan yang menyeluruh bagi masyarakat terdampak,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BKBP Yuskardi menyebut pembangunan akan dilakukan secara bertahap hingga seluruh unit yang rusak berat dapat dibangun kembali. Proyek ini diharapkan rampung sebelum akhir 2025. (*)