Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat membantu pembangunan sarana air bersih Masjid Agung Inderapura Kecamatan Pancung Soal senilai Rp35 juta.
Bupati Rusma Yul Anwar menyampaikan pembangunan masjid merupakan bagian dari visi-misi keagamaan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, bahkan masuk salah satu pilar utama pembangunan.
“Ya, selain pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” ungkap bupati di sela-sela Syafari Ramadhan di Masjid Agung Inderapura Kecamatan Pancung Soal.
Syafari Ramadhan diikuti sejumlah kepala perangkat daerah dan kepala bagian di lingkup pemeintahan kabuoaten. Pimpinan Cabang Bank Nagari Helfi Yandrika dan Kepala BPS Yudi Yos Elvin.
Kepala Kantor Kementerian Agama Pesisir Selatan, Camat Pancung Soal Syafrizal beserta Ninik Mamak, tokoh pemuda, cerdik pandai, alim ulama, bundo kandung dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).
Bupati menjelaskan pemerintah kabupaten di RPJMD menempatkan agama sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam menjalankan amanah. Membangun moral melalui agama dan pendidikan budi pekerti.
Mewujudkan sistem kehidupan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan yang demokratis dan berakhlak mulia. Meningkatkan peran masjid, mushola, TPA dan TPQ sebagai pusat pendidikan agama masyarakat.
“Namun tentu tidak lupa meningkatkan kesejahteraan Marbot di Pesisir Selatan,” terang bupati.
Target itu sejalan dengan tagline Pasisia Rancak (Sejahtera, Cerdas dan Berakhlak). Karena itu menurut bupati pemerintah kabupaten perlu menyiapkan sejak dini, sehingga tercipta generasi penerus daerah yang berakhlak.
Apalagi saat ini pertumbuhan populasi masjid justeru berbanding lurus dengan angka kriminal yang trendnya meningkat dari tahun ke tahun, sehingga perlu menjadi kekhawatiran akan masa depan generasi penerus.
Pada kesempatan itu Wakil Ketua Masjid Agung Amrul mengucapkan terima kasih atas respon pemerintah kabupaten terkait bantuan penyediaan sarana air bersih untuk masjid itu.
Bantuan tersebut bakal digunakan untuk membuat sumur pompa yang lebih representatif dan memadai agar air yang diproduksi layak pakai.
Dirinya mengatakan saat ini kondisi air di Masjid itu tidak layak dipakai, apalagi untuk berwudhu, karena berwarna merah yang dipengaruhi sumber air berasal dari lahan gambut.
“Alhamdulillah, Pak Bupati tadi telah menyetujui memenuhi kebutuhan biayanya. Kemudian juga ada bantuan dari Bank Nagari Cabang Painan,” ujarnya. (mp)