Pemkab Akan Terus Optimalisasi Lahan Terlantar di Tahun 2022

0
1105
Metro Padang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan melalui Dinas Pertanian di tahun 2022 ini, akan terus mengoptimalkan pengelolaan lahan terlantar. Upaya itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergerak di sektor pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Pesisir Selatan, Madrianto, mwenjelaskan kepada pesisirselatan.go.id Jumat (7/1) di Painan bahwa di daerah itu sekarang juga terdapat seluas 77.033 hektare lahan yang bisa dikatakan belum optimal penggarapanya.

“Karena tidak optimal, sehingga lahan seluas itu digolongkan pada lahan tidur,” katanya.

Lahan seluas itu, tersebar di 15 kecamatan yang ada dengan luas berbeda, dengan potensi tanaman yang bisa dikembangkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat terinventarisasi sebanyak 9 jenis.

“Sembilan jenis itu diantaranya, kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, pala, gambir, nilam, kopi dan cengkeh. Untuk pengembangan tanaman kelapa sawit dari luas lahan yang akan dioptimalisasi itu terdata seluas 30.423 hektar,” jelasnya.

Diungkapkannya bahwa potensi terbesarnya berada di Kecamatan Lunang dan Silaut, yakni mencapai 8.357 hektar. Disusul kecamatan Basa Ampek Balai Tapan dan Ranah Ampek Hulu seluas 6.544 hektar, Pancung Soal dan Airpura 4.810 hektar, dan disusul oleh kecamatan Lengayang seluas 3.218 hektar pula.

“Sedangkan sisanya ada pada 8 kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Sutera, Batangkapas, IV Jurai, Bayang, Bayang Utara dan Kecamatan Koto XI Tarusan,” ujarnya.

Untuk untuk jenis tanaman karet, potensi pengembangannya mencapai 13.293 hektare pula, dengan rata-rata mencapai 1.000 hektare per kecamatan.

“Sedangkan tanaman kakao potensinya seluas 10.100 hektare pula, disusul tanaman pala seluas 7.437 hektar. gambir 10.576 hektare, kopi seluas 2.504 hektar, cengkeh 1.397 hektar. Sedangkan tanaman nilam hanya seluas 434 hektare,” terangnya.

Dikatakan lagi bahwa dari 15 kecamatan yang ada di Pessel, Kecamatan Bayang merupakan yang sedikit lahan tidurnya yang bisa dioptimalisasi, sebab hanya seluas 1.062 hektar. Di kecamatan ini potensi optimalisasi lahan hanya pada jenis karet, kakao, kelapa, pala, gambir, kopi dan cengkeh.

Sedangkan kecamatan yang memiliki lahan tidur terluas yang bisa dioptimalisasi adalah kecamatan Basa Ampek Balai Tapan.

“Di kecamatan ini luasnya mencapai 10.347 hektar. Potensi tanaman yang dapat dikembangkan adalah kelapa sawit seluas 6.544 hektar, karet 2.460 hektar, kakao 500 hektar, kelapa 155 hektar, gambir 332 hektar, nilam 35 hektar, kopi 300 hektar dan cengkeh 21 hektare pula,” tutup Madrianto. (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini