PadangTIME.com -Ketua Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Duski Samad resmi mengukuhkan tiga guru besar. Di antaranya ; Prof. Dr. Firdaus, M. Ag, Guru Besar Bidang Ilmu Kajian Islam, Prof. Dr. Ahmad Sabri, M. Pd. Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan, dan Prof. Dr. Syafruddin, M. Ag Guru Basar Bidang Ilmu Tafsir, ketiga Guru besar tersebut di kukuhkan secara langsung dalam Rapat Senat Terbuka UIN Imam Bonjol padang, pada Kamis 02 Desember 2021 di Auditorium Prof. M Yunus kampus ll UIN IM Padang.
Rektor UIN IB Padang Prof. Martin Kustati, M.Pd. mengucapkan selamat kepada ketiga guru besar yang telah dikukuhkan, dengan pengukuhan tiga Guru Besar UIN IB dan menjadi pencapaian tertinggi dalam bidang akademik kampus. “ ucap Rektor UIN IB padang
Lebih lanjut Guru Besar UIN IB sebelumnya berjumlah delapan orang, lima guru besar pensiun dikarenakan faktor umur. walau demikian, UIN IB kembali mendapatkan tiga guru besar, yang Saat ini hanya lima persen guru besar di UIN IB, jumlah tersebut sangat sedikit sekali keberadaannya di kampus kita ini,” katanya
Lanjut lagi Martin mengatakan, meski begitu, kita tetap optimis UIN IB bisa menjadi kampus yang unggul, mulai dilantiknya tiga guru besar ini, Sebab agenda percepatan guru besar merupakan prioritas utama kampus tahun ini.
Rektor UIN IB berharap, ketiga guru besar ini tidak hanya bermanfaat untuk UIN IB saja, melainkan masyarakat juga bangga atas pencapaian salah satu warganya. Capaian tertinggi yang diraih bukan sekedar untuk lembaga, melainkan juga dirasakan oleh masyarakat banyak,” ujarnya
Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Syafruddin, M. Ag. dalam pidatonya menyampaikan, penting pemahaman dan arti mentadabburi Al-Qur’an, alih-alih hanya membaca tanpa memahami makna isi Al-Qur’an yang dimaksud,” ungkap guru besar UIN IB padang.
Lebih lanjut beliau menjelaskan, jika ingin memahami Al-Qur’an, perlu memahami dari teks bahasanya dan kajian dari teks itu berliku-liku, sehingga banyak pembahasannya. Dan juga melalui konteks susunan kata sebelum dan sesudah ayat Al Qur’an tersebut,” ucapnya lagi
“Dalam forum yang terhormat ini, saya sampaikan bahwa kajian-kajian mengenai tafsir ini masih sangat diperlukan,” ujarnya
Ia menambahkan dalam kajian Islam, ada tiga area yang dipelajari, yakni, teks penafsiran para ulama sejak awal Islam sampai sekarang, kemudian realita masyarakat Islam yang beramal dan mempraktikkan ajaran Islam yang benar.
“Tiga area besar ini, perlu dipahami begitu sungguh-sungguh dalam kajian keislaman,” pungkasnya (tis)