Oleh : Dr. Verinita,SE.M.Si (Dosen Fakultas Ekonomi Univ.Andalas) Nagari Sikabu kabu Tanjung Haro Padang Panjang (Sitapa) yang berada di Kecamatan Luak kabupaten Limapuluh Kota di kenal sebagai nagari wisata. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomer 74 tahun 2020 yaitu mengenai penetapan Kawasan Nagari wisata dan Kayu Kolek sebagai salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan nusantara.
Nagari Sitapa berkembang sebagai nagari wisata tidak terlepas dari peran anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang aktif mengadakan kegiatan wisata nagari baik berupa atraksi budaya dan seni mapun atraksi wisata dengan minat khusus seperti mendaki gunung Sago dan camping di camping ground yang disediakan oleh Nagari Sitapa.
Di Jorong Sikabu kabu terdapat pemandangan alam yang indah dengan hamparan sawah yang memikat mata dengan asupan oksigen segar yang luar biasa. Merupakan atraksi alam yang memukau mata dan menentramkan hati.
Tapi keindahan alam yang memukau tidak berasa lengkap bila wisatawan yang berkunjung ke nagari Sitapa tidak disuguhi dengan pengalaman wisata yang mengesankan melalui aktifitas fisik sekaligus untuk memperpanjang waktu kunjungan mereka di daerah wisata ( baca : nagari Sitapa).
Karena berdasarkan konsep kegiatan wisata yang dikemukakan oleh Yoeti (1993) ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam mengembangkan destinasi wisata yaitu harus ada yaitu something to see (terkait dengan atraksi ), something to do (terkait dengan aktiftas wisatawan di daerah wisata) , dan something to buy (terkait dengan oleh oleh atau souvenir khas yang dapat dibeli oleh wisatawan tersebut saat berada di daerah wisata.
Ketiga hal ini disuguhkan kepada wisatawan dengan mengemas ketiga hal ini menjadi pengalaman wisata yang mengesankan bagi wisatawan. Karena itu paket pemasaran dengan menyuguhkan pengalaman yang mengesankan (experiential marketing tourism) menjadi sebuah pilihan agar menjadi destinasi wisata yang memiliki keunikan dan sebagai penciri dengan destinasi lain dan dapat menjadi keunggulan bersaing juga bagi destinasi tersebut.
Untuk mendukung wisata berbasis pengalaman maka dapat dikembangkan pariwisata bidang industri kreatif di bidang mengolah air nira menjadi gula semut sebagai bentuk diferensiasi produk olahan air nira yang sebelumnya di olah menjadi gula aren oleh masyarakat Nagari Sitapa.
Diferensiasi produk olahan air nira dengan hasil berupa gula semut akan dikemas dengan kemasan yang atraktif, representative dan higenis. Hasil olahan berupa gula semut akan dijadikan alternative oleh –oleh yang akan dibawa pulang oleh wisatawan.
Proses melihat, ikut terlibat memasak air nira menjadi gula semut di tungku produksi milik Kube Onau Mnaih akan kemas sebagai paket wisata yang menarik yang menciptakan pengalaman yang mengesankan di dukung oleh alam Nagari Sitapa yang indah Di samping itu permintaan masyarakat terhadap gula semut mulai meningkat seiring dengan konsep gaya hidup sehat yang mereka jalani.
Sehubungan dengan konsep di atas, melalui kegiatan pengabdian masyarakat dari LPPM Univerisitas Andalas , sedang dilakukan pendampingan dan pembinaan pada Kube Onau Manih .
Tim dosen pengabdi di ketuai oleh Dr.Verinita,SE.M.Si yang beranggotakan Yossyafra,ST.M.Eng P.hD, Dr.Fuji Astuti Febria,MSc dan Dr. Fery Andrianus,SE.MSi serta menyertakan tiga orang mahasiswa. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk membantu memasarkan gula semut yang dihasilkan oleh Kube Onau Manih dan nanti akan diintegrasikan dengan paket wisata yang dirancang oleh Pokdarwis Nagari Sitapa.
Kegiatan pengabdian ini menjadi kegiatan yang berkelanjutan untuk membantu Kube Onau Manih berkembang sekaligus membangun nagari melalui pemasaran pariwisata nagari dengan konsep menciptakan pengalaman yang mengesankan. Dan rancangan kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Walinagari Sitapa, Nofrizal,S.Pd, dan perangkat nagari serta masyarakat. (by Verinita)