metropadang.com | Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pesisir Selatan, Beriskhan mencatatkan angka yang menarik terkait usia penduduk. Terdapat 83 orang penduduk berusia 100 tahun ke atas yang tinggal di daerah ini. Data ini menjadi sorotan, mengingat Kabupaten Pesisir Selatan memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, sebagian hidup dalam usia yang sangat lanjut.
“Dari jumlah 83 orang yang berusia 100 tahun lebih tersebut, sebagian besar adalah perempuan, yaitu sebanyak 56 orang atau sekitar 67%. Sedangkan 27 orang lainnya adalah laki-laki, yang mencatatkan persentase sebesar 33%” jelas Beriskhan.
Fenomena ini menurutnya menarik, mengingat usia harapan hidup di Kabupaten Pesisir Selatan sendiri sudah mencapai angka rata-rata 72 tahun.
Para lansia berusia 100 tahun ke atas ini tersebar di beberapa nagari (desa) yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Mereka umumnya berasal dari berbagai latar belakang dan kehidupan yang sederhana, namun tetap bisa bertahan hidup hingga mencapai usia yang sangat panjang. Pencapaian ini tentu memberikan gambaran mengenai kualitas kehidupan serta sistem kesehatan di daerah ini.
Selain itu, data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Pesisir Selatan juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang berusia 70 tahun ke atas mencapai 22.940 jiwa, atau sekitar 4,3?ri total penduduk yang mencapai 532.910 jiwa.
Sementara itu dari jumlah 532.910 jiwa tersebut, terdiri 268.030 jiwa adalah laki-laki (50,29%), 264.880 jiwa adalah perempuan (49,71%).
Berdasarkan data ini, terlihat jumlah laki-laki sedikit lebih banyak, perbedaan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Pesisir Selatan, dengan selisih sekitar 3.150 jiwa. Meskipun jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih tinggi, namun jumlah perempuan yang berusia 70 tahun ke atas lebih dominan sebanyak 12.670 jiwa (55%), sedangkan laki-laki hanya 10.280 jiwa (45%).
Tren ini semakin terlihat jelas ketika membandingkan komposisi penduduk pada usia 40 tahun ke atas. Dari catatan BPS, terlihat bahwa kelompok usia ini lebih banyak didominasi oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini memberikan gambaran tentang perbedaan harapan hidup antara kedua jenis kelamin di Kabupaten Pesisir Selatan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Mawardi Roska dalam menanggapinya terhadap data ini, meminta agar perangkat daerah segera menganalisis lebih lanjut komposisi penduduk yang semakin menua ini.
“Analisis tersebut diharapkan dapat menghasilkan kebijakan dan program-program yang tepat sasaran untuk memenuhi kebutuhan dari usia dini sampai lansia, terutama terkait dengan pendidikan, kesehatan, serta penanggulangan masalah sosial yang muncul” katanya, Jumat (31/01) di Painan.
Menurutnya, program yang dimaksud termasuk peningkatan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses oleh lansia, serta edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut. Selain itu, pemerintah daerah akan mempersiapkan infrastruktur yang ramah lansia.
Pemda Pesisir Selatan akan melakukan pemetaan potensi masalah sosial yang terkait dengan tingginya jumlah lansia, seperti kesepian, kemiskinan, serta masalah mental dan fisik. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dapat muncul dan mencari solusi mitigasi yang tepat.
Keberadaan lansia berusia 100 tahun lebih juga dianggap sebagai potensi sumber daya manusia yang kaya pengalaman hidup, yang dapat menjadi bagian dalam pengembangan budaya lokal. Meskipun usia harapan hidup di Pesisir Selatan cukup baik, jumlah lansia tetap menjadi tantangan, sehingga program kesejahteraan lansia akan menjadi prioritas pemerintah untuk menjaga kualitas hidup mereka.
Kehadiran 83 orang yang telah berusia lebih dari 100 tahun ini menjadi simbol ketahanan hidup yang luar biasa dan menambah semangat bagi seluruh warga Pesisir Selatan untuk terus menjaga kesehatan dan kesejahteraan bersama. (*)