iklan

metropadang.com | Tim K-9 Polda Jawa Tengah berhasil menemukan jenazah bayi berusia 5 bulan yang tertimbun akibat tanah longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Jenazah bayi tersebut bernama Abiyan dan ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tertutup selendang dan berada di bawah springbed yang tersangkut pada pohon bambu, tak jauh dari aliran air.

Proses pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan SAR dan K-9 berlangsung intensif, mengingat medan yang berat dan banyaknya material tanah longsor yang menutupi kawasan tersebut. Paman Abiyan yang turut serta dalam proses pencarian tak bisa menahan tangis saat jenazah keponakannya ditemukan. “Paman korban menangis histeris saat jenazah Abiyan ditemukan. Jenazah langsung dibawa ke posko induk untuk proses lebih lanjut,” ujar Agus Yusuf, anggota SAR Bumi Santri Pekalongan, Kamis (23/1/2025).

Bencana tanah longsor yang melanda Petungkriyono, Pekalongan, pada awal pekan ini turut merenggut nyawa ibu Abiyan, yang juga ditemukan tewas di lokasi bencana. Namun, hingga kini, keberadaan sang ayah belum diketahui dan masih dalam pencarian. “Kami terus melakukan upaya pencarian untuk menemukan korban lain, termasuk ayah Abiyan yang hingga saat ini belum ditemukan,” kata Agus Yusuf.

Pencarian korban tanah longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah tersebut masih berlangsung. Data terakhir mencatatkan 21 orang yang telah ditemukan meninggal dunia akibat bencana ini, termasuk bayi Abiyan yang berusia 5 bulan. Sementara itu, 5 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan SAR.

Tim SAR gabungan terus bekerja tanpa henti dengan harapan dapat menemukan korban lain yang mungkin masih tertimbun. Pihak berwenang juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan, mengingat cuaca yang masih tidak menentu di wilayah tersebut.

Bencana tanah longsor dan banjir bandang yang melanda Petungkriyono, Pekalongan, mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan bencana. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini