Metro Padang com –LIMA PULUH KOTA – Media sosial menjadi salah satu tempat paling masif yang digunakan pada era teknologi digital. Mulai dari pelajar, pejabat, hingga public figure menggunakan media sosial untuk berkomunikasi. Dengan segala perkembangannya, media sosial bisa memberi wadah bagi banyak orang untuk menjalin komunikasi, menemukan informasi, bahkan bisa mendatangkan penghasilan.
Agar media sosial dapat memberikan manfaat yang optimal, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Selasa (30/4) pagi, pukul 09.00 WIB.
Mengusung tema ”Cermat Bermain Media Sosial”, webinar untuk segmen pendidikan yang akan diikuti secara nobar oleh pelajar dan guru dari sekolah masing-masing itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Yakni: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lima Puluh Kota Afri Efendi, CEO Bizbuzz Indonesia Junaedi Akbar, Trainer Adopsi Digital Imam Wicaksono, dan Iin Mendah selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera3004. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Senin (29/4).
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, ribuan konten dan informasi tersaji di media sosial setiap hari. Meski begitu, pengguna digital hendaknya cermat dalam memilih informasi, apalagi jika hendak meneruskannya.”Media sosial bisa memberi dampak buruk bila tanpa kebijakan dan kecermatan penggunanya. Apalagi, banyak lalu lintas informasi yang membuat pengguna perlu memilah mana yang akurat dan mana yang tidak tepat atau hoaks,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Untuk itu, lanjut Kemenkominfo, hindari mengonsumsi media sosial berdasarkan tren. ”Lebih penting, tetapkan tujuan Anda menggunakan media sosial dan selalu bersikap kritis terhadap informasi yang masuk melalui media sosial,” imbuhnya.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Lima Puluh Kota ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)