iklan
Padang — Di tengah geliat digital dan pesatnya teknologi kecerdasan buatan (AI), Pemerintah Kota Padang tak ingin tertinggal.
Lewat forum diskusi santai yang digelar di Gedung Youth Center Bagindo Aziz Chan, fotografer senior Indonesia Arbain Rambey berbagi pandangan soal bagaimana AI bisa menjadi “teman baru” bagi para fotografer.
Kegiatan ini diikuti puluhan fotografer muda dari berbagai komunitas di Kota Padang. Mereka tak hanya belajar teknik baru, tapi juga memahami bagaimana foto yang baik bisa menggerakkan orang termasuk mendorong orang datang berwisata.
Kepala Dinas Kominfo Kota Padang, Boby Firman yang hadir mewakili Wali Kota, menekankan bahwa fotografi hari ini bukan sekadar karya seni, tapi alat promosi paling cepat dan kuat. Itulah mengapa kegiatan ini selaras dengan program unggulan Pemko Padang, Jelajah Padang.
“Program Jelajah Padang mendorong kita untuk membuka potensi wisata baru bukan hanya pantai atau kuliner, tapi juga tempat dan momen yang belum banyak diekspos. Fotografer lokal bisa ambil peran besar di situ, apalagi sekarang sudah didukung teknologi AI,” jelas Boby.
Menurutnya, AI justru bisa memperkuat kemampuan fotografer dalam menyempurnakan hasil tangkapan mereka. Namun, cerita di balik foto tetap harus datang dari rasa dan perspektif si pemotret.
“Kami ingin setiap sudut kota punya cerita visual yang bisa dibagikan. Bayangkan jika semua itu terekam oleh fotografer-fotografer muda Padang, lalu diolah dengan pendekatan digital modern. Itu promosi wisata yang paling natural dan efektif,” tambahnya.
Sementara itu, Arbain Rambey menegaskan bahwa teknologi seharusnya tidak membuat fotografer kehilangan jati diri. Justru di tengah banjir konten digital, kualitas, sudut pandang, dan kepekaan adalah hal yang membuat satu karya menonjol.
“AI bisa bantu teknis, bisa percepat editing. Tapi tidak bisa bantu rasa. Itu hanya bisa datang dari pengalaman dan kepekaan. Dan fotografer lokal harus punya itu, karena mereka yang paling mengenal kotanya,” kata Arbain.
Baginya, keindahan visual Padang adalah modal besar yang belum sepenuhnya dieksplorasi. Dari landscape alam, budaya, foto essay (foto menyampaikan cerita) hingga kehidupan sehari-hari semuanya punya daya tarik.
Acara ini sekaligus menjadi pemanasan menjelang Hari Jadi Kota Padang (HJK). Pemko berharap, momen HJK juga bisa dimanfaatkan komunitas fotografi untuk menghasilkan karya-karya yang bukan hanya indah, tapi juga membawa cerita dan mengundang rasa penasaran publik untuk datang melihat langsung Kota Padang. (Hariz/Charlie)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini