Oleh : Laela Susdiani, SE, M.Com(App.Fin) Elita Permanawati, SE, MM
Perkembangan bisnis dalam bentuk UMKM telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini. Berbagai jenis usaha berkembang, mulai dari usaha kuliner, kerajinan tangan, dan usaha jasa lainnya.
Pertumbuhan jumlah UMKM ini tentunya secara langsung meningkatkan jumlah millennial entrepreneurs dimana pelaku UMKM umumnya adalah dari pengusaha yang lahir antara tahun 1980 sampai tahun 2000.
Kesuksesan sebuah usaha atau UMKM dalam menjalankan operasional bisnisnya, sangat erat kaitannya dengan kelancaran dana yang menjadi sumber pembiayaan bagi operasional bisnis tersebut.
Sebagian pengusaha ada yang mendapatkan dana dari pinjaman keluarga atau teman, namun Sebagian yang lain ada yang melakukan pinjaman ke Lembaga keuangan perbankan atau institusi keuangan lainnya.
Perilaku pengusaha dalam mencari dana pinjaman merupakan pilihan dari pengusaha tersebut yang ditentukan oleh banyak faktor, mulai dari faktor eksternal sampai dengan faktor internal yang merupakan karakteristik dari personality pengusaha tersebut.
Dalam ruang lingkup perilaku keuangan (financial behavior), ada beberapa variabel yang biasanya mempengaruhi Financial Help Seeking Behavior. Variabel tersebut diantaranya adalah financial stress, financial efficacy, financial literacy dan financial management behavior.
Financial help seeking behavior didefinisikan sebagai sebuah coping strategy untuk mengatasi masalah masalah keuangan dan mendasari pendekatan yang mereka lakukan pada perilaku meminta pertolongan dalam proses pengambilan keputusan pada bidang Kesehatan (Grable dan Joo, 1999). Proses dalam financial help seeking terdiri dari lima tahapan yaitu:
(1) Penunjukan perilaku keuangan
(2) Evaluasi perilaku keuangan
(3) Identifikasi penyebab perilaku keuangan
(4) Keputusan meminta bantuan keuangan
(5) Melakukan pilihan terhadap berbagai bentuk bantuan keuangan.
Penelitian telah dilakukan terhadap millennial Entrepreneurs di Kota Padang untuk melihat perilaku meminjam dana ke bank atau institusi keuangan lainnya apakah dipengaruhi oleh beberapa faktor perilaku keuangan atau disebabkan oleh faktor laian.
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan selama bulan Juli sampai Agustus dibuktikan bahwa Perilaku meminta bantuan dana ke perbankan atau intitusi keuangan lainnya oleh millennial entrepreneur di kota Padang tidak disebabkan oleh faktor-faktor yang termasuk financial behavior. Tidak dipengaruhi oleh financial literacy, financial stess , financial efficacy maupun financial management behavior.
Dari pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun melalui literatur dapat diperkirakan perilaku millennial entrepreneur di Kota Padang dalam mencari bantuan dana keuangan lebih dipengaruhi oleh faktor budaya, karakteristik toleransi resiko, tingkat kerjasama tim , gender, jumlah tanggungan keluarga dan personality.
Millennial Entrepreneur lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk melakukan pinjaman dana ke perbankan dan tidak dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan mereka di keuangan.
Faktor yang terpenting adalah tingkat penolakan terhadap resiko yang besar dan lebih mengutamakan dana yang aman yaitu dana internal atau dana dari bantuan keluarga atau kelompok yang tidak mengenakan biaya pinjaman yang besar.
Millennial Entrepreneur di Kota Padang menjanjikan peningkatan pertumbuhan UMKM yang tinggi dengan didukung perilaku mencari dana bantuan keuangan yang lebih aman, sehingga nantinya dapat menjual produk dan jasa dengan harga yang bersaing.
Kenyataan ini membuka peluang bagi institusi institusi keuangan yang menawarkan pinjaman tanpa mengenakan biaya pinjaman tambahan, sistem pembiayaan syariah dapat menjadi alternatif yang mendukung financial help seeking behavior dari millennial entrepreneurs di Kota Padang. (mp)