Musyawarah Besar Rumah Gadang Kepri, Mahyeldi Ingatkan Sejarah PDRI

0
826
BATAM – Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Dt. Marajo mengajak seluruh perantau Minang untuk menjadi etalase Sumbar di daerah tempat mereka bermukim. Selain menjadi kekuatan ekonomi, perantau juga dinilai berperan sebagai duta yang membawa citra positif ranah Minang ke tingkat nasional dan global.
Pesan tersebut disampaikan Mahyeldi saat membuka Musyawarah Besar I Keluarga Besar Rumah Gadang Kepri di Kota Batam, Minggu (11/5/2025). Organisasi ini merupakan paguyuban Minangkabau pertama yang terorganisasi secara resmi di Provinsi Kepulauan Riau.
“Ranah dan rantau adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kita terikat oleh adat dan nilai-nilai budaya yang kuat, itulah yang harus terus kita pelihara,” ujar Mahyeldi di hadapan para tokoh masyarakat dan Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Harris Pratamura.
Gubernur menegaskan, salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat saat ini adalah memperkuat hubungan antara masyarakat di kampung halaman dan perantauan. Untuk itu, Mahyeldi terus melakukan road show ke berbagai daerah perantauan. Sebelum Kepri, ia telah mengunjungi Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, dan kota-kota lainnya.
Menurutnya, keberadaan perantau sangat penting tidak hanya dalam kontribusi ekonomi, tetapi juga dalam menjaga identitas dan membangun pengaruh positif di wilayah tempat tinggal mereka.
Mahyeldi juga mengingatkan pentingnya mengenalkan kembali sejarah tokoh-tokoh besar Minangkabau kepada generasi muda perantauan.
“Kita punya banyak tokoh besar: Haji Agus Salim, Bung Hatta, Mohammad Yamin, Natsir, dan lainnya. Mereka berperan besar dalam perjuangan bangsa. Kita harus bangga dan mewariskan semangat mereka kepada anak-cucu kita di perantauan,” tegasnya.
Ia mencontohkan momen sejarah ketika Indonesia nyaris kehilangan eksistensi di mata dunia setelah jatuhnya Yogyakarta dan ditangkapnya Soekarno-Hatta oleh Belanda. Namun, tokoh-tokoh Minang mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang mempertahankan eksistensi Indonesia di mata internasional.
“Kalau tidak ada PDRI, mungkin tidak ada Indonesia hari ini. Ini sejarah penting yang harus terus kita gaungkan, apalagi kepada generasi yang lahir jauh dari kampung halaman,” imbuhnya.
Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Harris Pratamura menyebut perantau asal Sumbar berjumlah sekitar 10 persen dari total penduduk Kepri yang mencapai 2,2 juta jiwa. Ia menyampaikan kekagumannya terhadap etos kerja, jiwa dagang, dan kemampuan sosial masyarakat Minang.
“Orang Minang terkenal pekerja keras, ulet, cepat beradaptasi, dan punya jiwa entrepreneur yang kuat. Tidak heran, di mana ada orang Minang, di situ daerahnya hidup,” ujar Nyanyang yang juga dikenal sebagai pengusaha dan penggemar kuliner Minang.
Nyanyang juga mengapresiasi hadirnya paguyuban Keluarga Besar Rumah Gadang Kepri sebagai wadah pemersatu yang diharapkan dapat memperkuat jejaring sosial dan ekonomi masyarakat Minang di provinsi kepulauan tersebut.
“Dengan potensi dan semangat kebersamaan yang dimiliki, saya yakin kontribusi perantau Minang akan semakin besar bagi kemajuan Kepri,” tutupnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini