Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-80 Sumbar: DPRD Tekankan Strategi Baru Hadapi Keterbatasan Fiskal

0
846
metropadang.com – Delapan dekade perjalanan, Sumatera Barat terus membuktikan diri sebagai daerah yang kaya sejarah, budaya, sekaligus potensi pembangunan. Peringatan Hari Jadi Sumbar ke-80 yang digelar lewat rapat paripurna istimewa DPRD, Rabu (1/10/2025), menjadi momentum penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat sinergi, menjaga warisan, serta mewujudkan Sumbar yang lebih maju dan sejahtera.
Sidang paripurna istimewa yang dipimpin Ketua DPRD Sumbar Muhidi beserta Wakil Ketua Iqra Chissa, Evy Yandri dan dihadiri oleh Gubernur Mahyeldi Ansharullah, Forkopimda, Sekwan Maifrizon beserta anggota DPRD, bupati/wali kota, tokoh masyarakat, akademisi, hingga perwakilan pemerintah pusat Komisioner KPI Pusat Amin Shabana, S.Sos., M.Si.
Dalam pidato, Muhidi menyampaikan bahwa usia ke-80 bukan sekadar angka, melainkan cerminan perjalanan panjang daerah ini yang sarat sejarah, budaya, dan perjuangan.
“Tema Hari Jadi tahun ini Bersama Membangun Sumatera Barat Sejahtera dan Maju harus kita maknai sebagai panggilan moral dan politik untuk bekerja bersama-sama. DPRD berkomitmen mengawal pembangunan yang berbasis Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK),” ujar Muhidi.
DPRD juga menyoroti sejumlah capaian pembangunan daerah. Antara lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar 76,43 yang menempati urutan ke-6 nasional, angka kemiskinan menurun menjadi 5,35%, serta gini ratio rendah 0,282 yang menunjukkan kesenjangan relatif kecil dibanding provinsi lain.
Namun, DPRD juga mengingatkan masih ada pekerjaan besar yang menanti, terutama menyangkut keterbatasan fiskal akibat penurunan transfer pusat, lambatnya pertumbuhan ekonomi, serta kesenjangan pembangunan antarwilayah.
“Perlu strategi baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mendorong inovasi kebijakan. Jangan sampai ruang fiskal yang terbatas menghambat pemenuhan kebutuhan dasar rakyat,” tegas pimpinan DPRD.
Dalam kesempatan itu, Mahyeldi menyampaikan sambutan yang sarat refleksi sekaligus agenda ke depan. Ia menekankan bahwa meski APBD Sumbar tergolong kecil dibanding provinsi lain, pemerintah daerah mampu mencatat sejumlah kemajuan.
Beberapa capaian di antaranya PDRB Sumbar naik dari Rp241,89 triliun pada 2020 menjadi Rp332,94 triliun pada 2024, tingkat Pengangguran Terbuka menurun dari 6,88% pada 2020 menjadi 5,75% pada 2024, pertumbuhan sektor pertanian, pariwisata, dan UMKM terus memberikan kontribusi penting bagi perekonomian daerah.
Ke depan, Mahyeldi menegaskan 8 agenda pembangunan utama sebagai arah kebijakan daerah yaitu Pemerataan pendidikan dan peningkatan layanan kesehatan, Menjadikan Sumbar sebagai lumbung pangan nasional, Nagari/Desa sebagai basis kemajuan, Menjadikan Sumbar pusat perdagangan dan bisnis di Sumatera bagian barat, Pembangunan infrastruktur tanggap bencana dan berkeadilan, Kehidupan beradat, berbudaya, dan beragama berlandaskan ABS-SBK, Pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai motor ekonomi rakyat, Reformasi birokrasi dan optimalisasi pendapatan daerah.
“Dirgahayu Sumatera Barat ke-80. Mari kita jadikan momentum ini sebagai kebangkitan bersama, membangun Sumatera Barat yang berdaya saing, sejahtera, dan berkeadilan,” ujar Mahyeldi.
Rapat paripurna istimewa ini juga menghadirkan beberapa tokoh, yakni Kapolda Sumbar Irjen Pol Dr. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA yang menekankan pentingnya sinergi keamanan dan pembangunan, serta Komisioner KPI Pusat Amin Shabana, S.Sos., M.Si. yang menyoroti peran media dalam menjaga kualitas demokrasi dan persatuan bangsa.
Selain itu, perwakilan dari Kedutaan Besar Australia juga turut hadir, menandakan dukungan internasional bagi Sumbar, khususnya dalam isu mitigasi bencana dan pendidikan.
Hari Jadi Sumatera Barat yang diperingati tiap 1 Oktober bukan hanya perayaan administratif, tetapi juga napak tilas sejarah panjang perjuangan Ranah Minang dalam perjalanan bangsa. Sumbar dikenal sebagai daerah kelahiran banyak tokoh nasional, mulai dari Hatta, Agus Salim, Tan Malaka, hingga Sutan Syahrir, yang memberi kontribusi besar dalam membangun republik ini.
“Delapan puluh tahun bukanlah sekadar angka, melainkan catatan perjalanan panjang Sumatera Barat dalam menorehkan sejarah, menjaga budaya, dan membangun peradaban. Melalui momentum ini, seluruh elemen masyarakat diharapkan semakin bersatu untuk mewujudkan Sumbar yang tangguh, maju, dan bermartabat.,” pungkas Muhidi. (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini