
metropadang.com – Pertemuan Koordinasi Satgas Percepatan Penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG) se-Sumatera Barat digelar di Auditorium Gubernuran, Kamis (2/10/2025), dengan menghadirkan Forkopimda, bupati/wali kota, serta Satgas MBG kabupaten/kota.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam arahannya menekankan dua hal utama: pentingnya MBG sebagai program strategis nasional untuk gizi anak dan ibu hamil, serta potensi MBG sebagai penggerak ekonomi nagari.
“Dengan biaya produksi dapur MBG yang mencapai Rp10,8 miliar per tahun, lebih besar dari alokasi dana nagari Rp1 miliar, tentu program ini harus dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi lokal. Pangan masyarakat nagari harus jadi penopang dapur MBG,” jelas Mahyeldi.
Ia menambahkan, dari 120 dapur MBG yang direncanakan di Sumbar, baru 84 dapur yang sudah beroperasi. Ke depan, ia meminta OPD terkait menyiapkan strategi sinergi dengan produksi pangan masyarakat agar keberadaan dapur MBG benar-benar berdampak luas.
Mahyeldi juga menyinggung kasus keracunan makanan di Kabupaten Agam yang melibatkan 86 orang setelah mengonsumsi nasi goreng MBG. “Operasional dapur itu sementara kita hentikan. Satgas sedang turun mengidentifikasi. Saya minta seluruh pihak bergerak cepat, makanan harus higienis dan sesuai standar,” tegasnya.
Sekretaris Satgas MBG Sumbar, Iqbal Ramadipayana, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor. Narasumber yang hadir yakni Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) wilayah Riau, Kepri, dan Sumbar, Syariwidya.
“Koordinasi ini penting agar program MBG di Sumbar berjalan lancar, tepat sasaran, dan memberikan manfaat optimal,” ujarnya.
Pertemuan berlangsung penuh diskusi dan menghasilkan komitmen bersama mempercepat pelaksanaan MBG di seluruh daerah Sumbar. (romzy/mp)