Pesisir Selatan – Angin laut berhembus sejuk, deburan ombak Pantai Carocok Painan menyambut antusiasme ribuan pengunjung. Senin pagi (14/4/2025), Festival Langkisau 2025 resmi dibuka. Semangat masyarakat tumpah ruah dalam pembukaan festival budaya terbesar di Pesisir Selatan ini.
Bupati H. Hendrajoni, SH, MH, dengan penuh semangat meresmikan kegiatan yang sempat vakum beberapa tahun terakhir. Dalam pidatonya, ia mengajak seluruh masyarakat untuk kembali mencintai budaya sendiri dan menjadikan festival sebagai ruang kebersamaan.
“Festival ini milik kita semua. Ini ajang silaturahmi, ekspresi budaya, dan wujud komitmen kita untuk mengangkat kearifan lokal ke panggung yang lebih luas,” ujar Hendrajoni.
Suasana pembukaan terasa penuh semangat. Barisan anak-anak sekolah tampil membawakan tarian tradisional. Di sisi lain, masyarakat berbaris menonton pawai budaya yang menampilkan pakaian adat, musik tradisional, hingga atraksi khas Minangkabau.
Festival Langkisau tahun ini tak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga sarat makna. Kegiatan seperti makan bajamba, festival babiola, hingga lomba pacu biduak tradisional membuat pengunjung dari dalam dan luar daerah menikmati pesona Pesisir Selatan.
Babiola—seni tutur khas daerah ini—menjadi primadona. Sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda, babiola kini tengah dalam proses pengajuan ke UNESCO. Bahkan, di Pesisir Selatan, kesenian ini telah dijadikan kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah.
“Anak-anak kita harus mengenal budaya sendiri. Itu penting, agar identitas daerah tidak hilang,” ungkap Suhendri, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga.
Pembukaan juga dihadiri Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim, Ketua DPRD, Forkopimda, para camat, wali nagari, hingga bundo kanduang dari seluruh penjuru nagari.
Festival Langkisau 2025 akan berlangsung hingga 19 April, dengan harapan besar menjadi ikon budaya dan pariwisata yang membanggakan, sekaligus motor penggerak ekonomi masyarakat Pesisir Selatan. (mp)