Penulis : Najwa Izwathul Hikmah | Mahasiswa Universitas Andalas
Di era digital saat ini, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan berlangsung dengan sangat cepat, termasuk di bidang ilmu sosial dan kemanusiaan. Kemajuan media dan teknologi informasi, terutama media sosial, telah mengurangi jarak antarbudaya di berbagai wilayah. Pada tahun 2009, media sosial muncul sebagai sarana informasi yang sangat potensial di Indonesia. Sejak itu, jumlah pengguna media sosial di tanah air terus meningkat, mencakup berbagai platform jejaring sosial dan informasi seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dan lainnya. Hampir setiap orang di Indonesia kini memiliki dan aktif mengakses media sosial.
Namun, meskipun media sosial memberikan berbagai manfaat, proses sosialisasi yang berlangsung di platform ini harus tetap memperhatikan etika komunikasi. Penting untuk diingat bahwa aktivitas di media sosial dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan sosial, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi di media sosial haruslah komunikatif, sopan, dan penuh tanggung jawab. Sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, komunikasi—baik formal maupun non-formal—selalu menjadi aktivitas utama, dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Kehidupan Individu
Media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan individu. Oleh karena itu, masyarakat harus bersikap bijak dan tidak melupakan tanggung jawab mereka dalam kehidupan nyata. Penggunaan media sosial seharusnya tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sumber informasi yang faktual dan bermanfaat. Meski demikian, evolusi teknologi dan inovasi internet tidak hanya melahirkan media baru, tetapi juga menyebabkan pergeseran dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk komunikasi dan interaksi sosial. Hal ini seringkali mengarah pada terkikisnya norma-norma kesantunan yang pada gilirannya dapat menyebabkan terjadinya kekerasan fisik atau simbolik.
Etika Berkomunikasi dalam Media Sosial
Nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat mencakup kaidah-kaidah yang bertujuan mengatur cara berkomunikasi antarindividu. Hal ini penting untuk menghindari perasaan tersinggung dan menjaga rasa hormat kepada lawan bicara. Namun, dalam praktiknya, meskipun komunikasi dan penggunaan kata atau kalimat sudah dianggap etis, terkadang hal tersebut masih dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau kesalahpahaman antarindividu. Dunia maya seolah-olah tanpa batasan, sehingga seringkali menimbulkan kebingungan mengenai privasi dan kerahasiaan. Media sosial, sebagai bagian dari revolusi teknologi, telah mengubah perilaku manusia secara signifikan, termasuk dalam cara berkomunikasi. Oleh karena itu, dibutuhkan kontrol yang bijak agar kesalahan dalam berkomunikasi secara virtual dapat diminimalisir, serta agar media sosial tetap berfungsi sebagai sarana yang menghibur dan memberikan informasi yang bermanfaat.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik di Media Sosial
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam berinteraksi antarindividu, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Di platform digital ini, bahasa berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan informasi kepada orang lain. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan harus tepat, sesuai konteks, dan mengedepankan etika dalam berkomunikasi.
Berikut adalah beberapa kaidah bahasa yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi di media sosial:
- Tata Bahasa Menggunakan tata bahasa yang benar adalah kunci untuk komunikasi yang efektif. Hal ini membuat pesan lebih jelas dan menunjukkan penghargaan kepada lawan bicara.
- Contoh kesalahan: “Gina sudah pergi ke toko dan beli barang.”
- Perbaikan: “Gina sudah pergi ke toko dan membeli barang.”
- Pemilihan Kosakata Pemilihan kosakata yang tepat sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman.
- Tidak baku: “Gue mau ngasih tau lo.”
- Baku: “Saya ingin memberitahukan Anda.”
- Struktur Kalimat Struktur kalimat yang logis dan sistematis akan membantu pembaca lebih mudah memahami maksud pesan.
- Kesalahan: “Dira datang kemarin sore.”
- Perbaikan: “Dira datang pada sore hari kemarin.”
- Penggunaan Kata Sambung Penggunaan kata sambung (konjungsi) dapat membuat kalimat lebih alami dan mudah dipahami.
- Kesalahan: “Shinta ingin pergi ke bioskop tapi dia harus kerja.”
- Perbaikan: “Shinta ingin pergi ke bioskop tetapi dia harus bekerja.”
- Penulisan Nama Tempat dan Orang Penulisan nama tempat dan orang harus benar agar tidak terjadi salah tafsir.
- Kesalahan: “Saya kuliah di universitas andalas.”
- Perbaikan: “Saya kuliah di Universitas Andalas.”
- Penggunaan Istilah Teknis Istilah teknis hanya boleh digunakan jika audiens sudah familiar dengan istilah tersebut. Jika tidak, sebaiknya jelaskan terlebih dahulu.
- Kesalahan: “Komputer ini berkecepatan tinggi karena prosesor Intel Core i9.”
- Perbaikan: “Komputer ini berkecepatan tinggi berkat prosesor yang memiliki kecepatan tinggi, seperti Intel Core i9.”
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Menggunakan Bahasa Indonesia di Media Sosial:
- Hindari penggunaan bahasa yang tidak sopan.
- Gunakan kalimat yang efektif dan tepat.
- Pastikan kata-kata yang digunakan jelas dan tepat.
- Hindari penggunaan bahasa yang berlebihan atau tidak baku.
- Gunakan bahasa yang logis dan mudah dipahami.
- Ikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (EYD).
Manfaat Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik di Media Sosial:
- Meningkatkan rasa nasionalisme.
- Menciptakan lingkungan komunikasi yang positif.
- Mempermudah interaksi dan pemahaman.
- Meningkatkan kredibilitas individu.
- Melestarikan bahasa Indonesia.
- Membangun citra positif di dunia maya.
Dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, kita tidak hanya dapat memperbaiki cara berkomunikasi, tetapi juga menjaga keharmonisan di dunia digital, serta memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia.
Referensi:
- Cahyono, Anang Sugeng. 2016. Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Jurnal Publicana 09 (01): 140-157.
- Haryatmoko. (2007). Etika Komunikasi. Jakarta: Kanisius.
- Nasrullah, Rulli. (2015). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
- Setiadi, Ahmad. (2016). Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektivitas Komunikasi. Jurnal Cakrawala 16 (02): 1-7.