Mentawai, Metropadang.com – untuk mengatasi bencana alam, Sejumlah mahasiswa Pdd Akademi Komunitas Mentawai bersama Satgas TMMD, dan Bupati Mentawai menanam pohon mangrove di Tuapeijat kecamatan Sipora Utara. Senin, (15/5/2023).
“Penanaman pohon manggove ini dapat menetralisir udara dan ketersediaan air di sepanjang pesisir pantai dan sekitanya,”
Dikatakan oleh Dosen Prodi Perikanan, Hendrix Lumbanraja, S.Pi.,M.Si Kunci ekosistem pesisir
Pohon mangrove berperan untuk menyerap polusi serta sedimen agar tidak mengalir ke laut. Selain itu juga menjadi penghalang lumpur yang dapat merusak terumbu karang laut. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keberadaan pohon mangrove mampu membuat ekosistem laut tumbuh dengan baik.
Tempat perkembangbiakan biota laut
Hutan mangrove merupakan lahan yang ideal untuk berkembangbiak bagi sebagian besar biota laut seperti ikan, udang, kepiting, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, keberadaan pohon mangrove pun menjadi tempat perlindungan bagi sebagian spesies ikan.
Ia menambahkan, Sumber makanan bagi makhluk hidup sekitar Daun dari pohon mangrove yang jatuh menjadi sumber makanan para biota laut.
Hal ini, menjadikan pohon mangrove sebagai dasar dari rantai makanan. Daun pohon mangrove yang membusuk memiliki nutrisi tinggi bagi alga dan invertebrata. Hal ini menjadi makanan bagi hewan kecil seperti burung, cacing, udang, dan ikan muda.
“Selain itu, dengan penghijauan ini sekaligus menghadirkan tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa,”ucap
Dengan kegiatan ini, merupakan program dari Satgas bekerjasama dengan mahasiswa Pdd Akademi Komunitas Negeri Mentawai.
Terlihat, Mahasiswa dapat menikmati kebersamaan menanam pohon magrove untuk keberlanjutan lingkungan.
“Kami berharap kegiatan ini membangkitkan kesadaran seluruh masyarakat untuk peduli dan menjaga alam terutama ekosistem laut,’’Tegasnya. (LRAJA)