Metro Padang | Bupati Agam Dr. H. Andri Warman, MM buka gebyar peternakan dan kesehatan hewan tingkat Kabupaten Agam di Sekretariat Kelompok Kandis Jaya, Siguhung, Kecamatan Lubuk Basung, Senin (30/10).
Launching ditandai dengan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sekaligus pemasangan tanda di telinga sapi (eartag) oleh Bupati Agam.
Bupati Agam mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bagus dilakukan mengingat isu yang beredar tengah masyarakat tentang pengaruh eartag dan pencegahan PMK pada hewan ternak.
Disebutkan, isu yang beredar, peternak menolak pemasangan eartag dengan alasan dianggap milik pemerintah, cacat sehingga tidak bisa dikurbankan, hingga menurunkan harga jual.
“Pemkab.Agam melaksanakan gebyar kegiatan peternakan dan kesehatan hewan dalam rangka selain untuk pendataan hewan ternak juga mendukung optimalisasi vaksinasi PMK dan memberi edukasi pada pemilik ternak,”ujarnya.
Ditambahkan, pendataan hewan ternak sapi, kerbau, kambing, domba dan lainnya, ” ternak yang diberi tanda adalah ternak yang telah divaksinasi, belum divaksinasi dan tidak divaksinasi,”katanya.
Disebutkan, percepatan pelaksanaan kegiatan vaksinasi dan pendataan ternak itu perlu dilakukan mengingat populasi ternak yang tinggi di Kabupaten Agam yang mencapai 31.784 ekor dan kerbau 13.330 ekor.
“Upaya percepatan kegiatan peternakan dan kesehatan hewan akan dilaksanakan dalam beberapa kegiatan diantaranya, vaksinasi PMK, penandaan dan pendataan hewan ternak,”jelasnya.
elanjutnya, pemeriksaan pengobatan massal, pemberian vitamin dan obat cacing serta melakukan edukasi-sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya PMK dan manfaat penandaan ternak.
Bupati mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki ternak di Kabupaten Agam agar mendukung kegiatan tersebut dengan membawa hewan ternaknya ke puskeswan terdekat untuk didata dan diberikan vaksin dan vitamin serta obat cacing.
“Dengan vaksinasi PMK dan pemberian vitamin pada hewan ternak Kelompok Kandis Jaya sebanyak 46 ekor ini diharapkan dapat berkembang biak dengan baik dan terhindar dari penyakit sehingga melahirkan anak sapi yang sehat, berkualitas dan bernilai jual tinggi,” harapnya. (mp)