metropadang.com – Tim Konseling Trauma Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan kegiatan pengabdian tanggap darurat di SDN 16 Padang Panjang Barat, Kanagarian Silayiang Bawah (Jembatan Kembar), Kota Padang Panjang, pada Jumat, 19 Desember 2025.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan respon cepat terhadap dampak psikososial bencana hidrometeorologi berupa longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah tersebut, yang mengakibatkan korban jiwa, korban hilang yang hingga kini masih dalam proses pencarian, serta trauma mendalam bagi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah.
Kegiatan pengabdian ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana berbasis pendidikan dan layanan psikososial.
Kegiatan pengabdiannya melibatkan tim lintas disiplin yang terdiri dari dosen Universitas Negeri Padang dari bidang Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Luar Biasa, serta Pendidikan Agama Islam, bersama mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3, serta peserta Program Pendidikan Profesi Konselor. Program yang dilaksanakan meliputi pendampingan psikososial terpadu berbasis konseling trauma dengan metode IPLT, pendidikan darurat inklusif kebencanaan, serta penguatan ketahanan komunitas pascabencana.
Pendampingan difokuskan kepada 44 siswa SDN 16 Padang Panjang Barat yang terdampak langsung secara psikologis akibat bencana longsor dari total 110 siswa yang terdampak bencana tersebut. Berbagai aktivitas yang dilakukan, antara lain trauma healing, arttherapy, dan playtherapy, yang dirancang untuk membantu siswa mengekspresikan emosi, mengurangi kecemasan, serta memulihkan rasa aman pascabencana. Selain kepada siswa, pendampingan psikososial juga diberikan kepada para guru yang turut mengalami tekanan emosional setelah menerima kabar bahwa sebanyak tujuh siswa asuh mereka menjadi korban bencana longsor di Kanagarian Silayiang Bawah, dan hingga saat ini masih terdapat korban yang belum ditemukan.
Selain layanan psikososial, tim juga menyalurkan bantuan logistik sebagai bentuk dukungan kemanusiaan kepada pihak sekolah dan siswa terdampak. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban sekolah dan keluarga siswa dalam memenuhi kebutuhan dasar selama masa pemulihan pascabencana.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang, Prof. Afdal, M.Pd., Kons., menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif dosen dan mahasiswa dalam kegiatan tanggap darurat tersebut. Ia menegaskan bahwa keterlibatan sivitas akademika UNP dalam pendampingan pascabencana merupakan bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, layanan psikososial dan konseling trauma menjadi aspek penting dalam pemulihan pascabencana, terutama bagi anak-anak dan tenaga pendidik yang mengalami tekanan emosional akibat peristiwa bencana.
Kehadiran Tim Konseling Trauma Universitas Negeri Padang, dengan dukungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, diharapkan dapat membantu proses pemulihan kondisi psikologis siswa dan guru di SDN 16 Padang Panjang Barat, sekaligus memperkuat ketahanan mental komunitas sekolah dalam menghadapi situasi pascabencana. Kegiatan ini menjadi wujud nyata peran perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui layanan berbasis keilmuan, kolaborasi lintas sektor, dan kepedulian sosial. (ZD)